Risikonya Kalau Tidak Sahur

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 25 Juni 2014 | 17:29 WIB
Risikonya Kalau Tidak Sahur
Ilustrasi sahur (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak lama lagi umat muslim akan memasuki Bulan Suci Ramadan dimana dalam satu bulan tersebut mereka akan menjalani ibadah puasa.

Nah, sebelum berpuasa, orang yang akan menjalani ibadah tersebut sangat dianjurkan untuk sahur.

Guru Besar bidang gizi dan keamanan pangan Institut Pertanian Bogor Prof Ahmad Sulaeman mengatakan, sahur sangat penting dilakukan karena akan memperkuat badan saat melakukan aktivitas sehari-harinya.

Tidak sahur, kata dia, justru akan meningkatkan risiko terjadinya penurunan gula darah yang menyebabkan tubuh cepat lemas.

"Dianjurkan makan sahur diakhir menjelang imsyak, jangan makan diawal waktu atau terlalu malam," kata Prof Ahmad.

Untuk pola makan agar tetap bugar saat berpuasa, lanjut dia, sebaiknya saat makan sahur menghindari makanan dan minuman terlalu banyak gula.

Makanan yang terlalu banyak gula, menurut Prof Ahmad, akan memicu tubuh memproduksi insulin sehingga cepat menimbulkan rasa lapar, lemas dan lesu.

"Perbanyak makanan yang mengandung protein, vitamin (A,B,C) dan serat yang bertahan lebih lama dibanding jenis makanan lainnya," ujarnya.

Selain itu, sertakan pula karbohidrat komplek dalam menu sahur, seperti nasi merah, oatmeal, roti gandum, ubi, jagung atau singkong. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI