Suara.com - Bacon, daging olahan khas Amerika ini bertahun-tahun dituding sebagai salah satu makanan tak sehat. Bacon dinilai terlalu berminyak dan bergaram sehingga menjadi musuh nomor satu bagi pasien tekanan darah tinggi dan berbagai penyakit dalam lainnya.
Namun demikian sebagian kalangan justru menyarankan atau malah mengharuskan untuk mengonsumsi bacon.
Tak dipungkiri bacon memang banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi. "Tetapi kita tahu bahwa ini semua tidak selamanya buruk," ujar kelompok ini.
Diet kolesterol memiliki efek minimal terhadap kadar kolesterol darah dan tidak akan menyebabkan serangan jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan bertahun-tahun, baru-baru ini justru tak menemukan hubungan lemak jenuh dengan kadar kolesterol darah maupun serangan jantung.
Bahkan, sebuah penelitian prospektif Jepang yang melibatkan 58.000 responden selama sekitar 14 tahun benar-benar menemukan hubungan terbalik antara asupan lemak jenuh dan stroke.
Tetapi, garam bagaimanapun adalah masalah. Dengan sekitar 1 gram garam per 3,5 oz porsi daging bisa menjadi masalah. Tetapi ini tergantung pada kondisi fisik seseorang, tekanan darah dan toleransi fisik.
Jadi jika Anda menahan diri dari menyalahgunakan shaker garam dan tinggal jauh dari bom garam cabul seperti film popcorn dan makanan olahan, maka daging bisa menjadi tambahan untuk diet Anda. Jika mungkin, pilih daging organik atau babi yang bebas antibiotik dan bebas hormon. (askmen.com)