Obat Anti-Tuberkulosis Temuan Unair Segera Diproduksi

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 22 Juni 2014 | 16:00 WIB
Obat Anti-Tuberkulosis Temuan Unair Segera Diproduksi
Ilustrasi tuberculosis (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Obat anti-Tuberkulosis (TB) temuan ahli imunologi/virologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya segera diproduksi PT Konimex, dan siap beredar di masyarakat pada akhir 2014 atau awal 2015.

"Obat anti-TB sebenarnya sudah ada, tapi obat anti-TB temuan Unair itu dilengkapi dengan komponen anti-kebal, jadi anti-TB temuan Unair itu anti-TB yang anti-resisten," kata Kepala Lembaga Penyakit Tropis (LPT) Unair Surabaya Prof Nasronudin di Surabaya, Minggu (22/6/2014).

Anti-TB temuan yang segera diproduksi itu melengkapi temuan vaksin anti-rabies dari ahli imunologi/virologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr drh Suwarno MSi yang sudah diproduksi oleh PT Sanbe Farma dan beredar di masyarakat.

Menurut Prof Nasronudin, kerja sama dengan PT Konimex untuk obat anti-TB itu sudah sampai tahap "MoA" (memorandum of agrrement), sehingga tidak lama lagi akan segera diproduksi dan dapat dikonsumsi masyarakat.

"Dari pihaknya sudah selesai 100 persen, jadi tinggal PT Konimex mengurus perizinan ke Balai POM dan kalau selesai, tentu akan dapat segera diproduksi. Saya yakin akan beredar kepada masyarakat pada akhir tahun ini juga," katanya.

Dengan obat anti-TB yang bersifat anti-resisten itu, katanya, masyarakat akan diuntungkan, karena potensi untuk sembuh akan semakin terbuka.

"Kalau dibandingkan dengan obat anti-TB yang sudah ada, tentu masih mungkin terjangkit, karena obatnya tidak resisten," katanya.

Sebelumnya (23/5), penemu vaksin anti-rabies dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr drh Suwarno MSi menyatakan vaksin anti-rabies temuannya itu diproduksi pada tahun 2014.

"Saya menemukan 'seed vaccine' (bakal vaksin) rabies pada tahun 2012 dan alhamdulillah sudah diproduksi PT Sanbe Farma pada tahun ini (2014)," kata Prof Suwarno yang memiliki sembilan hak paten itu.

Menurut guru besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair itu, vaksin rabies temuannya itu memiliki keunggulan dibandingkan dengan vaksin rabies yang sudah ada, karena vaksin rabies temuannya menggunakan isolat lokal dari Tanah Toraja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI