Kanker Ini Mengintai Orang yang Duduk Terlalu Lama

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 19 Juni 2014 | 08:49 WIB
Kanker Ini Mengintai Orang yang Duduk Terlalu Lama
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terkini menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan sebagian besar harinya dengan duduk, baik saat menyetir, nonton TV maupun bekerja di depan komputer, tampaknya memiliki peningkatan risiko untuk beberapa jenis kanker.

Hasil studi sebelumnya  juga telah membuktikan bahwa terlalu lama atau sering duduk terkait dengan peningkatan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, pembekuan darah, ukuran pinggang yang besar, gula darah dan insulin yang tinggi, bahkan kematian dini.

Pada studi terbaru tersebut, seperti dilansir dari HealthDay, peneliti memusatkan perhatian pada 43 studi yang secara khusus melihat hubungan antara duduk dan hampir 70.000 kasus kanker.

Setelah menggabungkan hasil dari studi individu - alat statistik yang membantu untuk mengungkapkan tren dalam penelitian - ada kabar baik dan kabar buruk yang didapat para peneliti.

Kabar baiknya, kata mereka, orang yang terpaku duduk tidak dikaitkan dengan setiap jenis kanker. Para ilmuwan tidak menemukan hubungan antara duduk dengan payudara, ovarium, testis atau kanker prostat, atau kanker perut, kerongkongan dan ginjal, atau limfoma non-Hodgkin.

Namun kabar buruknya adalah bahwa tampaknya ada hubungan yang konsisten antara jam yang dihabiskan untuk duduk dengan peningkatan risiko untuk kanker usus besar dan endometrium.

Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktu duduk di siang hari memiliki 24 persen peningkatan risiko terkena kanker usus besar ketimbang mereka yang sedikit duduk.

Ketika peneliti melihat hanya pada waktu yang dihabiskan untuk menonton TV, risiko melonjak bahkan bisa lebih. Mereka yang duduk terpaku selama berjam-jam memiliki 54 persen peningkatan risiko kanker usus besar ketimbang mereka yang sedikit menonton.

"Itu mungkin karena pemirsa cenderung mengonsumsi makanan ringan dan minuman yang tidak sehat sambil  menonton TV," kata penulis studi Daniela Schmid, seorang ahli epidemiologi di University of Regensburg di Jerman.

Untuk endometrium atau kanker rahim, para peneliti menemukan 32 persen peningkatan risiko pada perempuan yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk dibandingkan dengan mereka yang sedikit duduk. Dan, 66 persen peningkatan risiko bagi mereka yang paling lama menonton TV.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI