Suara.com - Indonesia merupakan negara terbanyak yang melaporkan kasus flu burung berdasarkan hasil konfirmasi laboratorium dengan 197 kasus, disusul oleh Mesir 175 kasus, Vietnam 127 kasus, Kamboja 56 kasus dan China 47 kasus.
"Secara total ada 666 kasus flu burung H5N1 yg terkonfirmasi laboratorium di dunia dari 15 negara, 393 di antaranya (59 persen) meninggal dunia," ujar kata Kepala Balitbangkes Kemenkes Prof Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Sementara pada 2014, lanjut dia, ada lima negara yang melaporkan kasus Flu Burung H5N1 berdasar konfirmasi laboratorium yaitu Kamboja 9 kasus, Mesir 2 kasus, Indonesia 2 kasus, Vietnam 2 kasus dan China 2 kasus.
Kasus flu burung kali pertama tercatat pada 1997 dan banyak ditemui di kawasan Asia yang menular perantara unggas yaitu melalui air liur, lendir, kotoran dan juga udara yang tercemar oleh virus H5N1 yang berasal dari kotoran unggas yang sakit.
Orang yang terkena virus flu burung ditandai dengan gejala antara lain demam tinggi diatas 38 derajat celcius disertai sakit tenggorokan, batuk pilek dan sakit kepala serta dalam waktu singkat dapat makin menghebat disertai sesak napas dan peradangan saluran pernapasan atas.
Gejala itu, kata Tjandra Yoga, juga dapat berlanjut menjadi radang paru (pneumonia) dengan kemungkinan kematian tinggi. (Antara)