Suara.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin banyak ditemukan seiring dengan keadaan cuaca yang tak menentu.
Virus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini pun mengalami pergeseran.
Semula, penyakit DBD memang dikenal sebagai penyakit anak-anak, namun berdasarkan data Riskesdas 2007, DBD pun semakin banyak dialami oleh orang dewasa.
Penyakit ini pun, menurut Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dari RSCM, akan lebih berisiko terhadap orang yang bertubuh gemuk.
"Dibandingkan orang bertubuh normal, orang bertubuh gemuk akan mengalami dampak yang lebih cepat terhadap gejala yang disebabkan oleh kebocoran plasma," ujarnya di sela-sela acara SOHO #BetterU, di Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Pada saat kebocoran plasma, kata Leonard, cairan atau darah yang mengandung air, gula dan elektrolit akan keluar dari pembuluh darah, sehingga cairan dalam tubuh akan terus berkurang.
Akibatnya, orang bertubuh gemuk, lanjutnya, akan cepat dehidrasi. "Karena jumlah air dalam tubuhnya saat tidak sakit saja sudah sedikit. Jadi, begitu mengalami kebocoran plasma akibat virus dengue, orang bertubuh gemuk akan lebih cepat merasakan dampaknya," jelas Leonard.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka pasien DBD yang bertubuh gemuk, lanjut dia, harus minum air yang mengandung elektrolit dan gula.
"Bisa oralit, teh manis, atau apapun selama tidak membahayakan keadaan tubuh," tutupnya.