Suara.com - Sebuah studi terkini mengungkapkan, depresi, kurang latihan fisik (olahraga) dan tekanan darah tinggi dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah ingatan, sekalipun orang tersebut masih muda.
Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti dari Universitas California, Los Angeles (UCLA) dan organisasi Gallup melakukan survei pada lebih dari 18.000 orang berusia 18-99 tahun.
Seperti dikutip dari laman resmi UCLA, para peserta ditanya soal ingatan, variasi gaya hidup, dan faktor-faktor kesehatan yang menyebabkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia meningkat.
Hasil studi menemukan banyak faktor risiko yang meningkatkan keluhan masalah ingatan pada semua kelompok usia dewasa.
Faktor risiko yang menjadi fokus para peneliti termasuk depresi, tingkat pendidikan rendah, jarang latihan fisik, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas dan kebiasaan merokok.
"Dalam studi ini, untuk pertama kali, kami memastikan faktor-faktor risiko ini mungkin menjadi indikasi masalah ingatan, yang sering kali menurunkan ingatan lebih signifikan di kemudian hari," kata Profesor Parlow - Solomon UCLA dan Direktur UCLA Longevity Center, Dr. Gary Small.
Dari semua faktor ini, depresi merupakan faktor tunggal terkuat yang memicu risiko masalah ingatan pada semua kelompok usia.
Menurut mereka, satu faktor risiko saja meningkatkan frekuensi masalah ingatan tanpa memandang usia.
Para peneliti mencatat, bagi dewasa muda, stres memainkan peran lebih banyak. Di samping itu, teknologi termasuk internet, dapat mempengaruhi perhatian mereka sehingga sulit untuk fokus dan ingat.