Air Liur Bisa Deteksi Kadar Gula Darah

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 04 Juni 2014 | 16:56 WIB
Air Liur Bisa Deteksi Kadar Gula Darah
Ilustrasi tes air liur. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar baik bagi penderita diabetes, karena dalam waktu dekat Anda bisa memeriksa kadar gula darah hanya lewat air liur.

Para peneliti telah mengembangkan sebuah sensor biochip baru yang selektif dapat mengukur konsentrasi glukosa dalam cairan kompleks seperti air liur.

Sebuah sistem pemantauan glukosa yang menggunakan air liur akan menjadi peningkatan yang signifikan dalam pengelolaan diabetes.

"Kami telah menunjukkan sensitivitas yang diperlukan untuk mengukur konsentrasi glukosa yang khas dalam air liur, yang biasanya 100 kali lebih rendah dibandingkan dalam darah," kata Domenico Pacifici, asisten profesor teknik di Rhode Island yang berbasis di Universitas Brown.

Lebih lanjut dia mengatakan: "Sekarang kita dapat melakukan hal ini dengan spesifisitas yang sangat tinggi, yang berarti bahwa kita dapat membedakan glukosa dari komponen latar belakang air liur," tambahnya seperti dilansir dari Zeenews.

Chip baru memanfaatkan serangkaian reaksi kimia tertentu dikombinasikan dengan interferometri plasmonic - cara untuk mendeteksi tanda kimia senyawa menggunakan cahaya.

Perangkat ini cukup sensitif untuk mendeteksi perbedaan dalam konsentrasi glukosa yang jumlahnya hanya beberapa ribu molekul dalam volume sampel.

Air liur terdiri dari sekitar 99 persen air, tetapi satu persen bukan air yang sering menandakan adanya masalah tertentu.

"Ada enzim, garam dan komponen lainnya yang dapat mempengaruhi respon dari sensor. Dengan perangkat ini , kami memecahkan masalah yang difokuskan pada skema penginderaan kita," kata Pacifici.

Biochip ini terbuat dari satu inci kuarsa yang dilapisi dengan lapisan tipis perak.Dalam perak tersebut terdapat ribuan interferometer nano - celah kecil dengan alur di setiap sisinya.

Setelah alat tersebut diciptakan, maka langkah selanjutnya akan akan segera dilakukan para peneliti adalah melakukan uji coba alat tersebut pada air liur manusia.

Para peneliti berharap dapat mengembangkan perangkat kecil tersebut agar para penderita diabetes bisa secara mandiri memantau kadar gula darahnya secara non-invasif.

Tak hanya itu, perangkat tersebut, kata Pacifici, juga dapat digunakan untuk mendeteksi racun yang berasal dari udara, air atau digunakan di laboratorium untuk memantau reaksi kimia yang terjadi pada permukaan sensor secara real time.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI