Suara.com - Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan, korban meninggal dunia akibat virus MERS bertambah menjadi 282 orang, setelah menghitung ulang jumlah korban meninggal yang sebelumnya disebutkan sebanyak 190 orang.
"Sedangkan jumlah kasus yang terinfeksi meningkat dari 575 orang menjadi 688 orang," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Selasa (3/6/2014) waktu setempat, seperti dilansir dari AFP.
Sebelumnya, Departemen Kesehatan mengumumkan bahwa Menteri Kesehatan, Adel Fakieh telah memecat salah satu wakilnya, Ziad Memish, tanpa memberikan alasan pemecatan tersebut.
Fakieh merupakan menteri kesehatan yang ditugaskan untuk memantau dan mengamati perkembangan virus MERS di Saudi, setelah mantan menteri kesehatan Abdullah al - Rabiah dipecat pada April lalu tanpa penjelasan resmi.
Setelah pengangkatannya, Fakieh berjanji akan terbuka dalam memberikan informasi mengenai MERS kepada publik dan media.
Seperti SARS, MERS juga menyebabkan infeksi paru-paru, dengan pasien yang menderita batuk, sesak napas dan demam. Namun bedanya, penderita MERS bisa mengalami gagal ginjal yang cepat.
Bulan lalu, Fakieh mengumumkan pemecatan kepala Rumah Sakit King Fahd di kota barat Jeddah, di mana kenaikan infeksi MERS antara staf medis memicu kepanikan di kalangan masyarakat.
Sebagian besar kasus penyakit memang berasal dari Arab Saudi, tetapi kemudian virus tersebut menyebar ke lebih dari 12 negara lain.