Perokok di Indonesia Mencapai 61,4 Juta Orang

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 31 Mei 2014 | 18:30 WIB
Perokok di Indonesia Mencapai 61,4 Juta Orang
Gambar dampak akibat merokok. (www.fda.gov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini Indonesia tercatat sebagai pasar rokok terbesar ke tiga di dunia dan menjadi tempat bertarung perusahaan tembakau lokal dan internasional. Rekor soal tembakau belum berhenti sampai disitu, Kementerian Kesehatan menyampaikan kalau jumlah pengguna tembakau tembus hingga 61,4, juta orang.

"(Pengguna) baik dalam bentuk rokok maupun dalam bentuk lainnya, dimana 68,8 persen pengguna adalah laki-laki dan 6,9 persen perempuan serta dewasa 36,3 persen," ungkap Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes, selaku Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dalam jumpa pers 1st Indonesian Conference on Tobacco or Heath (ICTOH) di Jakarta, Sabtu (31/5/2014).

Hal ini pula, menurut Ekowati, berdampak pada lebih dari 92 juta rakyat Indonesia yang bukan perokok terpapar asap rokok orang lain (AROL) secara terus-menerus. Tercatat hingga kini 25.000 orang non perokok meninggal akibat terus-menerus terpapar asap rokok.

Untuk mencegah dan mengendalikan penggunaan tembakau lebih meningkat, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) meminta pemerintah untuk melarang sepenuhnya semua jenis iklan rokok termasuk promosi dan sponsorship.

"Iklan dan semacamnya dapat dengan cepat meningkatkan jumlah perokok baru, khususnya anak-anak di bawah umur," ujar Abdillah Ahsan dari IAKMI.

Abdillah juga mengusulkan untuk meminta pemerinta menaikkan pajak produk tembakau dan meminta DPR RI mengamandemenkan UUD 39 Tahun 2007 teblntang Cukai khususnya menghapus ketentuan tentang paling tinggi cukai rokok.

"Seharusnya cukai rokok minamal 80 persen. Sementara saat ini hanya 30-40 persen. Itu yang menyebabkan harga rokok murah," tambahnya.

Abdillah sekaligus menghimbau agar seluruh masyarakat serius merealisasikan kawasan tanpa rokok.

"Karena selama ini mereka cuma punya saja kawasan tanpa rokok, tapi tidak dijalankan dengan baik,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI