Studi: Membatasi Kalori Perlambat Penyebaran Kanker Payudara

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 28 Mei 2014 | 16:33 WIB
Studi: Membatasi Kalori Perlambat Penyebaran Kanker Payudara
Ilustrasi kanker payudara. (Redorbit.com/Thinkstoc)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil Studi terkini menunjukkan pembatasan kalori bisa menjadi cara non-toksik untuk memperlambat penyebaran kanker payudara.

Kanker payudara subtipe triple negatif - salah satu bentuk kanker payudara yang paling agresif - kurang cenderung menyebar (metastasis), untuk situs-situs baru dalam tubuh ketika tikus diberi diet kalori yang terbatas.

"Pembatasan kalori mempromosikan perubahan epigenetik dalam jaringan payudara yang menjaga matriks ekstraseluler yang kuat," kata Nicole Simone, seorang profesor di Thomas Jefferson University di Amerika Serikat, seperti dilansir dari Zeenews.

Ketika tikus percobaan yang dikondisikan menderita kanker subtipe triple negatif diberi makan 30 persen lebih sedikit dari apa yang mereka makan ketika diberi akses secara bebas ke makanan, sel-sel kankernya mengalami penurunan produksi microRNAs 17 dan 20 (mir 17/20).

Kelompok miRs ini sering meningkat pada kanker triple negatif yang metastasis.

Sekadar diketahui, selama ini pasien kanker payudara sering diobati dengan terapi hormonal dan steroid. Terapi hormonal untuk memblokir pertumbuhan tumor, sedangkan steroid untuk melawan efek samping kemoterapi.

Namun, kedua perawatan tersebut dapat menyebabkan metabolisme pasien berubah sehingga bisa memicu penambahan berat badan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa berat badan terlalu banyak membuat pengobatan standar untuk kanker payudara kurang efektif, dan mereka yang berat badannya bertambah selama terapi kanker memiliki hasil yang lebih buruk.

"Itulah sebabnya mengapa penting untuk melihat metabolisme ketika merawat perempuan dengan kanker," tambah Simone.

Jika pembatasan kalori efektif pada pasien kanker payudara seperti pada model binatang, maka kemungkinan akan mengubah pola ekspresi dari satu set besar gen, memukul beberapa sasaran sekaligus tanpa efek samping yang membahayakan (toksisitas).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI