Lawan Penuaan dengan Terapi Ozone

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 22 Mei 2014 | 12:47 WIB
Lawan Penuaan dengan Terapi Ozone
Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Enam tahun lalu, dokter memperingatkan Ning karena karena kadar kolesterolnya sudah 'lampu kuning'. Atas saran seorang temannya, Ning kemudian mengikuti terapi ozone dengan metode apheresis yang ternyata terbukti ampuh.

"Setelah menjalani satu paket terapi ozone, kadar kolesterol saya menjadi normal. Saya juga merasa lebih bugar, dan kata orang saya jadi awet muda," ujarnya, usai menjalani terapi ozone di sebuah klinik kesehatan di jalan Hang Lekir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Kini Ning, menjalani terapi ozone setiap kali merasa sibuk atau akan melakukan perjalanan jauh dan memakan waktu lama. Dan ia mengaku, dengan terapi ozone staminanya meningkat secara signifikan.

Terapi ozone, memang sudah lama menjadi pilihan sebagian masyarakat Jakarta untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Dan terapi ini merupakan salah satu metode efektif untuk 'melawan' penuaan atau anti aging. Bahkan terapi Ozone dengan metode bagging (merendam dalam cairan ozone), efektif menyembuhkan gangren pada penderita diabetes.

Tapi Dr. Arenia Indahni dari Stanford Medical Centre mengingatkan, terapi ozone bukanlah obat. "Terapi ozone sebenarnya perawatan yang mendorng metabolisme tubuh lebih lancar," ujarnya.

Saat masuk ke dalam tubuh, lanjutnya, ozone yang memiliki lambang kimia O3 akan terurai menjadi oksigen (O2) dan O. Oksigen berfungsi untuk detoksifikasi dan melancarkan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan O berfungsi mendorong peremajaan sel-sel tubuh.

Itu sebabnya, terapi ozone juga bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan berbagai penyakit seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes dan bahkan kanker. Namun demikian, menurut Arenia, terapi Ozone tak bisa sembarang dilakukan. "Harus di bawah pengawasan dan konsultasi dengan dokter," ujarnya.

Sehingga sebelum menjalani terapi ozone, seorang pasien diharsukan konsultasi dengan dokter dan menjalani cek darah. Hasil pemeriksaan ini akan menentukan terapi yang harus dijalani. Terapi ozone juga tidak disarankan pada penderita kelainan tertentu seperti hiperthyroid ataupun kelainan darah seperti thalassemia.

Ingin tahu berapa biaya terapi ozone? Untuk setiap kali metode apheresis Rp 3.125.000, Rp 600.000 untuk metode saline atau infus, dan Rp 500.000 untuk metode bagging. Jika ingin lebih murah, tersedia paket yang menawarkan harga lebih miring.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI