Suara.com - Pagi ini, Senin (19/5/2014), sekitar pukul 7.45 WIB, Tim Pemeriksa Kesehatan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) yang diketuai oleh Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM, akan melakukan simulasi pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
"Sejak 2004 ketika kami diminta untuk melakukan penilaian kesehatan bakal capres dan cawapres, kita buat panduan teknis pemeriksaan dan di dalam panduan sudah disebutkan alur pemeriksaan termasuk waktu yg dibutuhkan masing-masing disiplin ilmu (spesialisasi)," jelas Ketua Umum IDI, Dr Zaenal Abidin, MH.Kes, kepada suara.com, Minggu (18/5/2014).
Begitu pula bila ada bacapres atau bacawapres perempuan, sudah disiapkan dokter dan waktu tersendiri. Termasuk, lanjut Zaenal, pemeriksaan penunjang --penunjang wajib atas pemeriksaan atas indikasi dan pemeriksaan laboratorium.
"Semua diatur waktunya, sampai pada sore hari sekitar jam 18.00 dilalukan rapat pleno. Karena itu diperlukan adanya gladi resik agar semua berjalan lancar saat melakukan pemeriksaan sesuai alur yang direncanakan," imbuhnya.
Penilaian kesehatan bacapres dan bacawapres ini, lanjut Zaenal, untuk memenuhi permintaan dari KPU sesuai aturan yang tercantum dalam UU Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yakni memenuhi syarat mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Arti kesehatan di sini, kata Zaenal, adalah keadaan kesehatan (status kesehatan) jiwa dan jasmani yang bebas dari disabilitas sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Tim penilai, lanjut dia, akan menilai apakah ada atau tidak ada disabilitas yang dapat mengganggu kemampuan dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai presiden dan wakil presiden.
"Penilaian tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip pemeriksaan kesehatan yang memenuhi persyaratan obyektif ilmiah berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti," jelasnya merinci.
Akan Digelar 20-23 Mei 2014
Selain itu, tambah Zaenal, tim dokter juga akan melakukan pemeriksaan bebas narkotika kepada pasangan bacapres-bacawapres.
Kepentingan lain dari skrining kesehatan ini, lanjut dia, adalah hasil pemeriksaannya kelak dapat digunakan untuk melakukan pemeliharaan kesehatan pada saat bacapres dan bacawapres menjadi presiden dan wakil presiden bahkan bisa juga digunakan untuk pemeliharaan kesehatan pasca-menjabat.