Suara.com - Tato temporer dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
Badan pengawasan makanan dan obat di Amerika Serikat (AS) yaitu, Food and Drug Administration (FDA), seperti dilansir dari Zeenews melaporkan, reaksi alergi yang ditimbulkan akibat tato temporer biasanya berupa ruam dan lecet.
Sementara, efek jangka panjang dari tato temporer mungkin bisa menimbulkan jaringan parut, perubahan kulit dan kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari.
Katherine Hollinger, seorang ahli epidemiologi dari FDA bagian kosmetik dan warna mengatakan, ada beberapa jenis tato temporer yang menggunakan bahan dasar nabati dan pewarna sintetis.
Beberapa menggunakan henna dicampur dengan hair-dye yang mengandung p-phenylenediamine (PPD), yang dilarang oleh FDA untuk digunakan pada kulit.
Selain itu, ada pula pewarna lain yaitu Jagua -- berasal dari buah yang bernama Latin, Genipa Americana, yang juga tidak disarankan untuk digunakan.
FDA juga memperingatkan tato temporer juga berisiko menimbulkan penyakit infeksi bila tinta yang digunakan terkontaminasi.