Hal ini memperlihatkan sekali kesalahan telah dimaafkan, maka secara psikologis lebih mudah untuk dilupakan.
Sementara berdasarkan perspektif ilmu kognitif, mengatasi emosi negatif yang kuat pada seseorang yang melakukan kesalahan pada kita dan menolak dorongan untuk membalas dendam adalah dua sifat yang dianggap sebagai fungsi kontrol eksekutif.
Studi terdahulu menunjukkan kontrol eksekutif juga terlibat dalam kemampuan untuk melupakan. Mungkin ini mekanisme kognitif yang menghubungkan antara memaafkan dan melupakan.
"Kemungkinan adanya hubungan antara memaafkan dan melupakan adalah terarah dan jauh lebih kompleks selama waktu yang cukup lama," ujar Saima Noreen, penulis utama studi.
Lebih lanjut ia mengatakan: "Kami berharap, bidang penyelidikan baru dapat menggabungkan melupakan dan memaafkan yang dapat memunculkan alat terapi kuat yang akan memungkinkan orang untuk" memaafkan dan melupakan "lebih efektif."