Lingkar Perut Indikator Kondisi Kesehatan

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 15 Mei 2014 | 08:33 WIB
Lingkar Perut Indikator Kondisi Kesehatan
Ilustrasi. (sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lingkar perut bisa menjadi indikator dari suatu penyakit khususnya diabetes.

Ketua Perhimpunan Edukator Diabetes Indonesia, Dr. dr. Aris Wibudi Sp.PD-KEMD mengatakan, lingkar perut yang besar biasanya terjadi akibat timbunan lemak.

Timbunan lemak ini dapat memengaruhi hormon yang kemudian memicu penyakit.

"Hal pertama yang harus dilakukan oleh orang yang lingkar perutnya besar adalah olah raga atau latihan resistan untuk menambah massa otot," ujar Aris.

Meski demikian ia mengingatkan bahwa olah raga tersebut sebaiknya tidak dilakukan lebih dari satu jam.

"Olahraga yang terlalu lama dapat menyebabkan perubahan hormon dengan cepat dan kondisi hormon menjadi fluktuatif," imbuh Aris.

Selain itu, lanjut dia, pola makan juga harus diperhatikan, terutama bagi penderita diabetes.

"Mengonsumsi gula boleh, tapi hanya tujuh sendok teh kadar gula yang dikonsumsi setiap harinya. Selain itu, konsumsi serat berupa sayur atau buah sedikitnya 200 gram/hari," kata Aris yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Dokter Kepresidenan RI ini.

Ia menambahkan jumlah serat yang dikonsumsi harus lebih banyak dibandingkan karbohidrat. Sementara jumlah protein yang dikonsumsi setidaknya sama dengan jumlah karbohidrat.

Lebih lanjut Aris mengatakan bahwa anjuran batas konsumsi gula, garam, dan lemak dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.30/2013 adalah 50 gram (empat sendok makan) untuk batas konsumsi gula per orang/hari, 2.000 miligram natrium/sodium atau lima gram garam atau (satu sendok teh) untuk batas konsumsi garam per orang/hari, dan 67 gram (lima sendok makan minyak) batas konsumsi lemak setiap orang/hari. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI