Suara.com - Belum semua bandara internasional di tanah air memasang alat pendeteksi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Salah satunya adalah Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat. Alat tersebut dipakai untuk memindai seluruh penumpang yang masuk atau keluar dari Bandara.
"Kita belum menetapkan prosedur pengecekan penumpang untuk mendeteksi MERS, apalagi penerbangan luar negeri hanya ke Malaysia," kata General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Rian Hadihito, di Padang, Senin (12/5/2014).
Menurut Rian, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat guna mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
"Kita masih terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, namun untuk sekarang belum ada penanganan khusus terhadap penumpang untuk mendeteksi MERS," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Rosnini Savitri mengungkapkan ciri-ciri orang yang terinfeksi MERS-CoV antara lain demam, suhu badan mencapai 38 derajat celcius, flu, batuk, dan sakit tenggorokan.
"Mirip dengan flu burung, penularan virus ini bisa melalui udara atau dari peralatan yang yang dipakai," katanya.
Ia menghimbau warga Sumatera Barat terutama yang baru pulang dari Umroh segera memeriksakan ke petugas kesehatan jika mengalami gejala-gejala tersebut.
Saat ini, lima warga Sumbar diduga mengidap MERS-Cov dan tengah menjalani perawatan intensif di RSUP M.Djamil Padang. Kelima nya adalah Z (86) warga Padangpariaman, N (66) asal Bukittinggi, N (62) penduduk Kabupaten Agam, S (63) serat SY (61) asal Padang.
"Hasil pemeriksanaan laboratorium di Jakarta, empat orang dinyatakan negatif, sedangkan hasil laboratorium satu orang lagi baru akan diketahui dalam minggu ini," katanya. (Antara)