Ilmuwan Temukan Gen yang Membuat Seseorang Cerdas

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 12 Mei 2014 | 15:19 WIB
Ilmuwan Temukan Gen yang Membuat Seseorang Cerdas
Ilustrasi otak manusia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah-tengah upaya mencari terapi baru untuk pencegahan penyakit Alzheimer dan bentuk lain dari demensia, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi sebuah gen yang bisa memainkan peran dalam membuat beberapa orang lebih pintar dari orang lain.

Orang-orang yang memiliki varian gen umur panjang yang disebut Klotho, ternyata bisa meningkatkan kemampuan otak seperti berpikir, belajar dan memori tanpa memandang usia, jenis kelamin atau apakah mereka memiliki faktor risiko genetik untuk penyakit Alzheimer.

"Ini menunjukkan pentingnya gen yang mengatur banyak proses penuaan yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi kognitif," kata Suzana Petanceska, Programme Director of Division of Neuroscience di National Institute of Aging, AS, seperti dilansir dari Zeenews.

Hasil studi menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki satu salinan varian atau bentuk dari gen Klotho yang disebut KL-VS, melakukan tes kognitif yang lebih baik ketimbang peserta yang tidak memilikinya, tanpa memandang usia, jenis kelamin atau apolipoprotein 4 gene, yang merupakan faktor risiko genetik utama untuk penyakit Alzheimer.

Para peneliti menguji berbagai keterampilan kognitif termasuk belajar, memori, dan perhatian lebih dari 700 peserta lanjut usia (lansia) berusia 52-85 tahun sebagai bagian dari tiga studi.

Gen Klotho menyediakan blueprint untuk protein terutama dilakukan oleh sel-sel ginjal, plasenta, usus kecil dan prostat. Sebuah versi singkat dari protein yang dapat bersirkulasi melalui sistem darah.

Hasil tes darah menunjukkan bahwa peserta yang memiliki satu salinan varian KL-VS juga memiliki tingkat sirkulasi protein Klotho. Tingkat tersebut menurun seiring bertambahnya usia.

Para peneliti berspekulasi bahwa menurunnya tingkat protein Klotho terkait faktor usia ini kemungkinan menyebabkan terjadinya beberapa penurunan kinerja pada tes kognitif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI