Suara.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau kepada calon jamaah haji supaya menjaga kondisi kebugaran tubuh sehingga tidak mudah terserang virus korona (MERS-CoV), sebelum dan saat menunaikan haji.
"Hingga kini belum ada obat penangkal virus MERS-CoV. Penangkal penyakit ini adalah kebugaran tubuh," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo Bambang Haryatno, Senin (12/5/2014).
Selain wajib menjaga kebugaran tubuh, lanjut Bambang, selama di Tanah Suci calon jamaah haji harus mengenakan masker.
"Yang tidak kalah penting selalu menerapkan perilaku hidup bersih," kata Bambang.
Hal yang sama dikatakan Kepala Bidang Pelayanan Medis Dinkes Kulon Progo Ananta. Salah satu cara untuk mengantisipasi terkena virus MERS-CoV, calon jamaah haji harus menjaga kebugaran tubuh.
Dia mengatakan virus MERS-CoV yang menyerang masyarakat di Arab dan Medan (Sumatera Utara) tanda-tandanya ialah demam dan sesak nafas.
"Sebelum berangkat ke Tanah Suci, Arab, calon jamaah haji harus imunisasi menginitis. Itupun belum menjamin 100 persen. Sebab, saat di Arab, terkadang kondisi kesehatan jamaah menurun, sehingga mempercepat masuknya virus MERS - CoV," kata Ananta.
Ananta pengatakan Dinkes Kulon Progo telah melakukan pemeriksaan kesehatan 190 dari 202 calon jamaah haji. Tes kesehatan meliputi tensi, kondisi kebugaran jasmani, tekanan darah.
"Tes kesehatan ini wajib. Hal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan jamaah. Sehingga saat di Tanah Suci, petugas sudah siap-siap mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi," katanya. (Antara)