Pasien Diduga MERS Kembali Ditemukan di Bali

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 09 Mei 2014 | 18:39 WIB
Pasien Diduga MERS Kembali Ditemukan di Bali
Coronavirus, penyebab penyakit MERS (Reuters/National Institute for Allergy and Infectious Diseases).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu pasien yang diduga mengidap penyakit koronavirus (MERS-CoV) kembali ditemukan di Bali, dan saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar.

"Kemarin (8/5/2014) ada pasien sore-sore datang ke UGD Sanglah, pasien itu mengeluh batuk sudah beberapa lama. Yang menjadi permasalahan adalah pasien ada riwayat melakukan bepergian umrah. Dengan informasi seperti itu, selanjutnya kami melakukan pendalaman atas kasus ini," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah Denpasar dr Ken Wirasandhi di Denpasar, Jumat (9/5/2014).

Menurut dia, pasien dengan inisial AOk (26) itu sebelum berangkat umrah memang sudah sakit batuk. Namun karena jadwal harus berangkat tetap memutuskan berangkat sehingga datang dari umrah baru memeriksakan diri kembali ke rumah sakit.

"Secara klinis, pasien dengan keluhan seperti ini, ada riwayat kontak ke daerah yang terpapar, maka kalau datang ke unit pelayanan kesehatan seperti RSUP Sanglah itu langsung tergolong suspect (terduga) sampai kami mampu membuktikan bahwa pasien itu tidak terjangkit MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus)," ujarnya.

Ken menambahkan, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan RSUP Sanglah, pasien masih dalam kondisi stabil. Demikian juga dari gambaran klinis masih bagus dan hasil laboratorium menunjukkan ia menderita pneumonia yang tidak disebabkan oleh virus.

Pasien terduga penyakit koronavirus itu kini dirawat di Ruang Isolasi Nusa Indah, RSUP Sanglah. AOk juga menjalani pemeriksaan VCR dan saat ini dalam proses menunggu hasilnya.

Pihaknya berharap pasien tersebut benar-benar murni mengidap pneumonia sehingga terbebas dari dugaan MERS-CoV.

Sebelumnya pasien yang diduga mengidap MERS-CoV dengan inisial AS (50) juga sempat dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, sejak Selasa (6/5/2014) akhirnya meninggal dunia pada Rabu (7/5/2014).

Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyatakan AS dipastikan negatif terjangkit MERS-CoV berdasarkan hasil pemeriksaaan dari Laboratorium Biomol dan Litbangkes Kementerian Kesehatan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI