Cara Mudah Mencegah Penularan MERS-CoV

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 09 Mei 2014 | 17:35 WIB
Cara Mudah Mencegah Penularan MERS-CoV
Coronavirus, penyebab MERS (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) memastikan hingga saat ini belum ada pasien yeng terjangkit Virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Untuk wilayah Asia, baru ada dua pasien yang dipastikan terpapar penyakit mematikan ini,  yakni satu kasus di Malaysia dan satu kasus di Filipina.

"Untuk Indonesia, belum ada satu pun pasien yang terjangkit virus ini. Meski, gejala atau dugaan sebagai MERS itu ada, seperti infeksi pernapasan dan demam. Namun hasil lab masih negatif," ujar pengurus PAPDI, dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC, Jumat (9/5/2014) di Jakarta.

Menurutnya, mereka yang berkunjung ke Timur Tengah , baik TKI maupun mereka yang mengerjakan ibadah haji atau umroh, rentan terpapar MERS-CoV. Penyakit ini juga bisa tertular melalui udara, sehingga mereka yang intensif berhubungan dengan pasien yang positif terjangkit MERS-CoV lebih berisiko terpapar.

Untuk melindungi diri dari virus tersebut, dr. Ceva menyarankan untuk selalu memakai masker, sering mencuci tangan, hindari kontak erat dengan orang-orang yang sedang sakit, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut mereka dengan tangan yang belum cuci, dan sering-sering membersihkan permukaan tubuh yang sering disentuh.

"Virus ini hanya menyebar dari manusia ke manusia lain melalui kontak yang cukup erat, berulang-ulang, secara terus menerus, seperti tinggal bersama dengan si penderita. Tenaga kesehatan yang mengurus dan merawat pasien MERS juga rentan tertular MERS," terangnya.

Dia menambahkan penularan MERS-CoV tak secepat penularan influenza. Namun demikian ia tetap menyarankan untuk terus  menjaga daya tahan tubuh.

Mereka yang berusia lanjut dan memiliki latar belakang penyakit kronik seperti diabetes, ginjal, jantung dan sebagainya, agar mempertimbangkan untuk menunda kunjungannya ke Semenanjung Arab. Demikian pula untuk ibu hamil dan anak kecil.  "Hal ini untuk menghindari resiko terjangkitnya virus MERS-CoV," tambahnya.

Penyebaran MERS-CoV memang sudah mengkhawatirkan. Hingga 3 Mei 2014 lalu, WHO telah mengumumkan melalui situs resminya ada 401 orang dari 12 negara yang telah positif menderita penyakit ini. Sedangkan jumlah korban meninggal tercatat 115 orang. Yang lebih mengkhawatirkan adalah hingga kini belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI