Suara.com - Flu burung jenis H5N6 diduga kuat menjadi penyebab tewasnya seorang warga Cina. Korban adalah lelaki berusia 49 tahun, warga Nanbu, Provinsi Sichuan.
Korban menderita pneumonia parah, dan diketahui pernah bersentuhan dengan unggas mati.
Meski demikian, pihak rumah sakit menegaskan bahwa risiko penularan H5N6 dari manusia ke manusia masih rendah. Terbukti dengan tidak ditemukannya kasus serupa pada keluarga korban.
"Orang-orang yang memiliki kedekatan dengan korban, seperti keluarga dan teman-temannya tidak menunjukkan gejala yang sama," kata pihak rumah sakit seperti dikutip dari CNN, Rabu (7/5/2014).
H5N6 merupakan jenis baru flu burung. Virus itu telah ditemukan di Jerman, Swedia dan Amerika Serikat.
Sebelum H5N6, pada 2013 lalu, flu burung H7N9 sempat mengancam dunia. Virus yang pertama kali dilaporkan di Cina itu menulari 367 orang, di mana 115 di antaranya meninggal dunia.
Selain H7N9, pada 2013 juga ditemukan varian lain flu burung. Pada Mei 2013, seorang perempuan 20 tahun kedapatan terinfeksi H6N1. Beruntung, perempuan itu mampu pulih hingga kini.
Pada Desember 2013, Cina kembali melaporkan kasus pertama flu burung H10N8. Virus itu menyerang seorang perempuan 73 tahun di Pronvinsi Jiangxi.
Perempuan baya yang diketahui memeliki riwayat kontak dengan unggas itu akhirnya meninggal dunia, tak lama setelah dinyatakan terinfeksi.