Suara.com - Penderita empat penyakit kronis yaitu, diabetes mellitus (DM), paru kronik, gangguan ginjal, dan gangguan imunologik memiliki risiko tinggi tertular Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) yang tengah merebak di beberapa negara Arab Saudi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tjandra Yoga Aditama mengatakan, penelitian sedang dilakukan terhadap sumber penularan penyakit yang memiliki gejala flu, demam, batuk, dan sesak napas itu.
"Tentang peran unta, penelitian belum memberi hasil pasti dari sudut epidemiologi, walaupun penelitian terakhir membuktikan bahwa unta memang dapat mengeluarkan virus hidup," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Tindakan pencegahan yang dianjurkan adalah dengan tetap menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Selain itu, dianjurkan pula untuk menggunakan masker jika berada di keramaian, dan tidak berhubungan dekat dengan orang yang menderita flu, demam tinggi, batuk dan disertai sesak napas.
Sedangkan orang yang mengalami gejala-gejala tersebut diminta untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan dan memastikan tidak terjangkit virus MERS-CoV.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirim tim ke Jeddah, Arab Saudi, untuk melakukan penelitian mengenai asal penyakit yang telah menjangkiti 111 pasien di Jeddah sejak Maret 2014.
Dari 111 pasien tersebut, sebanyak 31 orang di antaranya meninggal dunia dan dikhawatirkan juga terjadi penularan dari pasien ke petugas kesehatan.
"Cukup banyak juga terjadi penularan pada petugas kesehatan di kota itu, yang sedang diteliti polanya. Sepertiga orang yang tertular di RS ternyata gejalanya ringan. Juga sedang di teliti apakah pola penularan di RS sama dengan di komunitas," ujar Tjandra.
Jumlah pasien terjangkit MERS-CoV di Arab Saudi terus bertambah dengan adanya 15 kasus pada tanggal 3 Mei yang tercatat berasal dari Jeddah (5 orang), Mekkah (4 orang) dan Riyadh (6 orang).