Suara.com - Kementerian kesehatan Arab Saudi mengatakan, Senin (5/5/2014), telah menemukan 18 kasus baru penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di wilayahnya. Dengan demikian jumlah pasien yang terjangkit virus mematikan itu kini berjumlah 414 dan lebih dari seperempatnya telah meninggal.
Pasien-pasien baru itu ditemukan dalam 48 jam terakhir di Ibu Kota Riyadh, Jeddah, Mekah, dan Medinah, demikian jelas kementerian kesehatan Saudi di website resminya.
Penyebaran penyakit yang dipicu oleh coronavirus itu memantik kerisauan karena Saudi akan menerima jutaan jemaah umrah dan Haji pada Juli sampai Oktober mendatang. Sejauh ini sudah 115 pasien di Arab Saudi yang meninggal akibat penyakit itu.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) pada hari yang sama mengatakan bahwa pemerintah Yordania juga menemukan seorang pasien MERS di negaranya. Pasien yang berusia 28 tahun asal Arab Saudi itu diketahui mempunyai saudara yang juga terjangkit penyakit yang sama.
Beberapa negara Arab lain seperti Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Mesir, dan Tunisia juga melaporkan adanya pasien MERS di wilayah masing-masing. Penyakit itu juga diketahui sudah menjangkit warga beberapa negara di Eropa, Malaysia, Filipina, Indonesia, dan bahkan Amerika Serikat.
Pasien-pasien itu diketahui sebelumnya pernah berada di Arab Saudi.
MERS pertama kali ditemukan di Arab Saudi dua tahun lalu. Penyakit itu diketahui menyebabkan demam, batuk, sesak nafas, dan pneumonia. Penyebaran antara manusia tidak banyak diketahui dan virus itu berasal dari unta. (Reuters)