Suara.com - Penyebaran penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) yang disebabkan virus korona sudah mengkhawatirkan. Penyakit yang pertama kali berkembang di Arab Saudi ini patut diwaspadai, selain karena MERS mematikan juga karena Indonesia banyak mengirimkan jamaah haji/umroh serta TKI ke Arab Saudi.
"Mula-mula di (temukan kasus) Jeddah, sekarang ada di Mekah dan Madinah, bahkan telah juga ditemukan di Perancis. Dan yang mengkhawatirkan, kemarin dalam tempo 24 jam ada 10 pasien baru sehingga kita sangat risau," kata Menkes, Nafsiah Mboi usai pelantikan Kepala Litbangkes Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Kementerian Kesehatan telah mengingatkan masyarakat yang hendak pergi umroh maupun bekerja atau berkunjung ke negara-negara Timur Tengah mengenai keberadaan virus tersebut dan langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
"Kami sudah mengumpulkan Dinas Kesehatan dan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) juga travel yang melaksanakan umroh untuk upaya-upaya pencegahan," ujar Menkes.
Beberapa langkah pencegahan itu adalah dengan tidak berdekatan dengan seseorang yang mengidap gejala-gejala flu dan batuk, karena virus korona juga menyebabkan gejala serupa. Selain itu, jika harus berada di keramaian diharapkan untuk mengambil langkah pengamanan tambahan seperti mengenakan masker karena virus tersebut menular lewat udara.
Selain itu hindari juga mengonsumsi daging yang dimasak setengah matang apalagi daging mentah. Lebih lanjut, Menkes berharap agar masyarakat mempertimbangkan ulang mengenai perjalanan ke beberapa negara Arab dimana kasus itu ditemukan. "Kalau memang tidak perlu ke luar negeri, ditunda saja," kata Menkes Masyarakat yang mengalami gejala flu, batuk dan sesak napas seringan apapun namun berada atau baru pulang dari Saudi Arabia diharapkan untuk segera memeriksakan diri untuk mengetahui apakah dirinya mengidap MERS-CoV atau tidak. (Antara)