Memelihara Anjing Bisa Jadi Terapi bagi Anak Autis

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 29 April 2014 | 10:38 WIB
Memelihara Anjing Bisa Jadi Terapi bagi Anak Autis
Ilustrasi persahabatan anak dengan anjing piaraan (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anak penderita autis mungkin bisa menemukan cinta tanpa syarat dari anjing milik keluarga. Dan ikatan emosional dengan binatang piaraan ini akan membantu sang anak membangun interaksi dengan orang lain.  Demikian hasil penelitian University of Missouri yang dirilis di Journal of Pediatric Nursing baru-baru ini.

Dari  70 pasangan keluarga dengan anak autis yang disurvei, ternyata dua pertiganya memelihara anjing. Dan 94 persen dari pasangan yang memelihara anjing mengatakan si kecil menunjukkan tanda-tanda adanya ikatan emosional dengan binatang yang dikenal setia itu.  Banyak orang tua itu mengatakan memilih memelihara anjing, karena percaya ini akan membantu anak mereka.

“Anak penderita autis sering mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain, sehingga sulit bagi mereka untuk membangun sebuah persahabatan. Interaksi dengan anjing piaraan bisa memberikan cinta tanpa syarat pada si anak," ujar Gretchen Carlisle, salah seorang peneliti.

Manfaat lain dari memelihara anjing adalah pelepas stress sekaligus memberi kesempatan pada anak dengan autis untuk belajar bertanggung jawab. "Anjing dapat membantu mencairkan emosi anak autis. Anak autis biasanya sulit bergaul dengan anak lain, maka anjing piaraan itu bisa menjadi jembatan," tambah Carlisle.

Tetapi Carlisle mengingatkan pentingnya mengetahui karakteristik sang anak, saat memilih anjing. Libatkan si anak saat memilih binatang piaraan ini, untuk memastikan dia cocok dengan anjing yang akan dipelihara. Carlisle menambahkan banyak anak autis yang tahu jenis anjing yang mereka inginkan. Dan proses pemilihan ini akan menjadi pengalaman positif bagi mereka.

"Jika sang anak sensitif pada suara berisik, ujarnya, pilih anjing yang gonggongannya tak terlalu keras. Jika si anak sensitif pada sentuhan, anjing puddle atau jenis lain yang tak berbulu akan lebih cocok," ujar Carlisle. (Easygoodhealth.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI