MERS Telan 102 Korban Jiwa, Warga Arab Saudi Panik

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 28 April 2014 | 21:46 WIB
MERS Telan 102 Korban Jiwa, Warga Arab Saudi Panik
Coronavirus, penyebab MERS (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angka kematian akibat infeksi coronavirus di Arab Saudi menembus angka 100 orang. Warga mulai panik meskipun pemerintah telah meyakinkan agar tetap tenang menghadapi virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Sejak awal kemunculannya pada bulan April 2012, MERS telah menelan korban jiwa sebanyak 102 orang. Bulan ini saja, sudah ada 39 orang yang meninggal akibar MERS.

Seorang bayi berusia sembilan bulan merupakan satu dari delapan korban MERS terbaru yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada hari Minggu (27/4/2014) waktu setempat. Mereka juga menyebutkan, jumlah pasien yang didiagnosa terjangkit coronavirus di seluruh dunia mencapai 339 orang.

Empat di antaranya adalah staf medis yang bekerja di sebuah rumah sakit di Tabuk, Arab Saudi bagian barat laut. Ada pula dua dokter, satu warga negara Mesir, satu berkewarganegaraan Suriah. Dua orang perawat asal Filipina juga sudah positif terjangkit coronavirus.

Penyebaran coronavirus menimbulkan ketakutan di kalangan pekerja medis. Sebuah ruang gawat darurat di sebuah kota Jeddah ditutup sementara. Tak hanya itu. Sedikitnya empat dokter di Rumah Sakit King Fahd, Jeddah, mengundurkan diri setelah menolak merawat pasien MERS lantaran takut terinfeksi.

Warga pun ikut khawatir. Sejumlah sekolah meminta para orang tua murid membekali siswa mereka dengan masker. Tingginya permintaan masker membuat sejumlah toko obat kehabisan stok.

Sejumlah orang tua murid bahkan melarang anaknya berangkat ke sekolah karena khawatir tertular penyakit mematikan itu. Para pakar kesehatan hingga kini masih terus menyelidiki MERS. Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk penyakit yang mirip dengan penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). (Middle East Online)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI