Suara.com - Apa yang membuat salah satu pasangan memiliki tingkat kesuburan yang begitu baik sehingga bisa cepat hamil, sementara yang lain membutuhkan waktu selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, dalam banyak kasus hingga kini masih menjadi sebuah misteri.
Meskipun infertilitas (ketidaksuburan) sering disebabkan oleh faktor-faktor yang sepenuhnya di luar kendali pasangan, namun semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, faktor gaya hidup tertentu seperti tidur dan pola makan (diet), bisa membuat perbedaan.
Seperti dilansir dari Huffington Post, sebuah studi terkini menemukan bahwa perempuan yang kerja shift memungkinkan untuk mengalami gangguan pada siklus menstruasi dan kesuburannya.
Sementara studi lain menemukan bahwa tidur dengan durasi antara 7 dan 8 jam setiap malam dikaitkan dengan hasil terbaik di antara pasien yang menjalani program bayi tabung (In Vitro fertilization/IVF).
Dalam hal gizi, sebuah studi pendahuluan menunjukkan bahwa perempuan dengan sindrom ovarium polikistik berupaya untuk hamil dengan cara mengambil manfaat dari menyantap sarapan dengan porsi besar dan makan malam dengan porsi yang lebih kecil. Pola makan ini dilakukan untuk membantu upaya kehamilan melalui tingkat insulin, yang dipercaya dapat mempengaruhi hormon.