Suara.com - Arab Saudi memecat menteri kesehatannya di saat kerajaan itu sedang berjuang mengatasi penyebaran virus korona, pemicu penyakit pernafasan mematikan, Middle East respiratory syndrome (MERS).
Abdullah al-Rabeeah dicopot dari jabatannya dan akan menjadi penasehat kerajaan, demikian dilaporkan kantor berita SPA, Senin (21/4/2014). Ia akan digantikan oleh Adel Faqih, yang juga mejabat sebagai menteri tenaga kerja.
Saudi mengatakan sekitar 19 orang di Jeddah dan Riyadh positif terjangkit koronavirus sejak 18 April kemarin. Dalam jumpa pers pada 20 April kemarin, Al-Rabeeah mengatakan bahwa total kasus penyakit tersebut sudah mencapai 244, meski pemerintah menduga lebih banyak lagi.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), sebanyak 93 orang sudah tewas akibat penyakit itu sejak pertama kali muncul di Arab Saudi pada September 2012.
Virus itu diketahui sudah mencapai Asia Tenggara, menewaskan seorang warga Malaysia yang baru saja pulang umrah dari Arab Saudi dan menjangkiti seorang tenaga kerja perempuan asal Filipina, yang pulang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Kementerian kesehatan Arab Saudi mengirim pesan pendek ke 30 juta warganya pekan lalu, memperingati mereka untuk waspada terhadap penyebaran virus tersebut. Virus itu diketahui tidak menyebar antara manusia dan belum ditemukan kasus penyebaran dari manusia ke manusia lainnya. (Bloomberg)