3 Risiko Ini Intai Penderita Gangguan Tidur Parah

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 21 April 2014 | 11:18 WIB
3 Risiko Ini Intai Penderita Gangguan Tidur Parah
Ilustrasi gangguan tidur. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti telah menghubungkan antara obstructive sleep apnea (gangguan tidur berupa berhenti nafas saat tidur) yang parah dengan peningkatan risiko stroke, kanker dan kematian.

Seperti dilansir dari Zeenews, hasil dari studi selama 20 tahun menunjukkan bahwa orang dengan obstructive sleep apnea (OSA) parah berisiko mengalami tiga hal.

Pertama, empat kali lebih mungkin untuk meninggal. Kedua, hampir empat kali lebih mungkin untuk mengalami stroke. Ketiga, tiga kali lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker, dan 2,5 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker.

Penulis utama Nathaniel S. Marshall, PhD, seorang dosen senior yang melakukan uji klinis di University of Sydney di Australia mengatakan bahwa sleep apnea adalah penyakit umum yang memiliki dampak kuat pada kesehatan masyarakat karena sangat meningkatkan risiko stroke, kanker dan kematian.

Penelitian ini melibatkan 397 orang dewasa yang berpartisipasi dalam Busselton Health Study.

Data mengenai tidur tersebut dikumpulkam pada tahun 1990, dan peserta dengan riwayat stroke atau kanker dikeluarkan dari analisis yang dipilih.

Tingkat prevalensi sebesar 4,6 persen untuk penderita OSA berat dan 20,6 persen untuk OSA ringan. Selama masa tindak lanjut 20 tahun, ada 77 orang meninggal dan menderita stroke sebanyak 31 orang, serta kasus kanker sebanyak 125 orang -- dimana 39 di antaranya meninggal akibat kanker. Sementara sleep apnea ringan tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kesehatan.

Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI