Suara.com - Sebelum penyakit menyerang fisik, dipercaya penyakit sebenarnya sudah terlihat dalam aura dan chakra. Hal tersebut dikatakan oleh Urip Herdiman Kambali dalam salah satu kelas di Yoga Gembira Festival 2014.
Urip adalah praktisi meditasi dan yoga. Ia juga menekuni penyembuhan melalui energi. Menurutnya, penyakit adalah suatu ketidakseimbangan energi di dalam tubuh manusia, yang tidak hanya terdiri dari tubuh fisik semata, tetapi tubuh non fisik atau aura.
Penyakit yang sudah disembuhkan sekalipun, tambahnya, sebenarnya tidak benar-benar menghilang, karena jejak penyakit itu mungkin masih terdapat di aura dan chakra.
"Penyembuhan energi itu terdiri dari yoga, meditasi, chikung, spiritual, prana dan masih banyak lagi. Cara-cara tersebut bekerja dengan basis aura dan chakra, menghimpun banyak energi positif yang dapat disalurkan kepada orang lain yang sedang sakit," kata Urip saat ditemui suara.com.
Aura adalah bagian terluar chakra yang merupakan rekaman semua pikiran, emosi, trauma dan apapun yang dialami seseorang. Sedangkan chakra, kata Urip, merupakan pintu masuk dan keluarnya energi positif dan negatif di tubuh manusia.
"Chakra untuk penyembuhan terletak di tengah telapak tangan, fungsinya untuk menerima dan menyalurkan energi. Dan chakra di tengah telapak kaki yang fungsinya untuk menyerap energi bumi dan membuang energi negatif ke bumi," katanya.
Pada prinsipnya, cara penyembuhan energi itu sebenarnya cukup sederhana, yakni meliputi penarikan energi negatif dan pemasukan energi positif. Namun dalam praktiknya, tidak sesederhana itu. Ada penyembuhan energi yang rumit, seperti metode Choa Kok Sui yang membersihkan chakra.
Dan ada juga yang sederhana, seperti metode Ric A. Weinman, yang cukup dengan memasukkan energi positif dari puncak kepala.
"Setiap orang sebenarnya bisa menjadi penyembuh. Apalagi orang yang ahli dalam bidang yoga, meditasi, chikung dan kegiatan menghimpun energi positif lainnya. Namun biasanya, orang yang bisa menjadi penyembuh, seperti guru yoga, meditasi, chikung itu belum siap menjadi penyembuh," ujarnya.
Para praktisi penyembuhan, umumnya memiliki sistem latihan-latihannya sendiri, mencakup antara lain, meditasi, shalat, yoga, chikung, maupun latihan pernapasan lain. Selain itu, praktik lain, seperti puasa, berjemur di bawah sinar matahari pagi, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak begadang sangat membantu para penyembuh dalam kemampuan dan kepekaan energinya.
"Penyembuhan ini sifatnya alternatif. Para penyembuh hanyalah perantara yang membantu atau mengupayakan kesembuhan," tambahnya.