Hati-hati, Smartphone Bisa Bikin Kulit Alergi

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 16 April 2014 | 14:26 WIB
Hati-hati, Smartphone Bisa Bikin Kulit Alergi
Ilustrasi penggunaan ponsel. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang tak mengenal smartphone alias ponsel pintar. Alat komunikasi canggih ini kini sudah sedemikian akrabnya dengan manusia.

Namun perlu Anda ketahui, bahwa meningkatnya penggunaan ponsel ternyata dibarengi dengan peningkatan kasus alergi kulit akibat penggunaan gadget tersebut baik yang dialami orang dewasa maupun remaja.

Alergi kulit tersebut bisa berupa ruam kulit yang mengakibatkan rasa gatal, kulit bersisik dan iritasi pada tangan pengguna smartphone.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti melakukan sebuah penelitian mendalam dan studi observasional. Dan, alergi kulit akibat penggunaan smartphone ini disebut sebagai dermatitis ponsel.

Para peneliti mengatakan bahwa pemicu alergi ini lebih mungkin karena ponsel mengandung zat kimia pemicu alergi (alergen) seperti nikel, krom dan kobalt.

Studi yang dilakukan oleh Marcella Aquino dan rekan melakukan tes terhadap 72 ponsel untuk menguji apakah mengandung nikel dan kobalt.

Menurut hasil studi, sekitar 29,4 persen dari model Blackberry diuji positif mengandung nikel, 90,5 persen dari ponsel flip positif mengandung nikel, dan sekitar 52 persen dari ponsel flip memiliki kobalt.

Beranjak dari hasil studi itulah para peneliti menyimpulkan bahwa alergen yang paling umum yang terkait dengan dermatitis ponsel adalah nikel. Zat ini yang bertanggung jawab atas reaksi alergi yang dialami pada orang dewasa yang jumlah kasusnya mencapai hingga 28 persen. Hasil studi tersebut juga menemukan bahwa agen lain seperti radiasi elektromagnetik juga bisa memicu reaksi alergi pada beberapa kasus.

Lantas, apa saja gejala dari alergi ponsel?
Marcella mengatakan bahwa dermatitis ponsel awalnya dimulai dengan iritasi kulit. Keluhan ini terjadi terutama pada pipi dan telinga (area preauricular). Namun itupun tergantung pada dari kebiasaan penggunaannya.

Ruam juga dapat berkembang di paha, karena ponsel biasanya disimpan di saku celana. Ruam gatal yang berkembang di pipi dan di telinga mungkin menunjukkan alergi akibat nikel atau krom.

Lamanya kontak dengan alergen juga menjadi penyebab tingkat keparahan reaksi alergi yang juga bisa menyebabkan warna kulit yang menggelap (hiperpigmentasi) dan jaringan parut.

Cara terbaik untuk mencegah atau mengatasi keluhan ini adalah menghindari penggunaan ponsel yang mengandung alergen. Namun ada beberapa tips untuk mengatasi keluhan ini tanpa perlu mengorbankan ponsel Anda. Seperti apa? Berikut penjelasannya seperti dilansir dari Health India:

1. Gunakan penutup telepon untuk mencegah kontak langsung dengan logam yang digunakan dalam perangkat ponsel.

2. Sebisa mungkin membatasi durasi percakapan melalui ponsel.

3. Anda juga bisa mnggunakan hands-free untuk lebih meminimalkan kontak langsung dengan ponsel, atau menggunakan speaker ponsel untuk komunikasi.

4. Simpan di tas atau meja saat tidak menggunakan ponsel pintar sehingga kontak langsung dengan kulit semakin berkurang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI