Suara.com - Senang memotret diri sendiri lalu mengunggahnya di situs sosial media yang dikenal dengan istilah "selfie" ternyata bisa menjadi candu.
Dan tahukah Anda, bila sudah kecanduan aksi narsis ini bisa memicu gangguan mental pada pelaku "selfie". Duh, menyeramkan ya ternyata.
Psikolog Dr David Veal baru-baru ini melaporkan bahwa selfie memang bisa menjadi kecanduan terutama pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit psikologis tertentu.
Tren yang kini sedang berkembang itu, lanjut dia, bisa menjadi masalah serius dan menimbulkan risiko kesehatan yang fatal. "Ini bukan masalah kesombongan. Ini adalah salah satu kesehatan mental yang memiliki tingkat bunuh diri yang sangat tinggi," kata Veal seperti dilansir dari Mirror.
Kekhawatirannya ini sudah terbukti dengan adanya korban kecanduan selfie terbaru yaitu remaja dari Inggris, Danny Bowman (19) yang sejak usia 15 tahun telah terobsesi dengan aksi narsisnya itu.
Remaja yang didiagnosis dengan gangguan dismorfik tubuh dan gangguan obsesif kompulsif itu menghabiskan 10 jam sehari hanya untuk mengambil foto dirinya hingga 200 kali. "Ini tidak akan terjadi jika tidak di era media digital. Selfie, jelas-jelas hal baru yang menjadi tren saat ini," kata Bowman dalam video Daybreak.
Gangguan dismorfik tubuh adalah jenis penyakit mental kronis dimana penderita tidak bisa berhenti memikirkan penampilannya dari cacat sedikit pun, meskipun cacat tersebut hanya minor atau hanya bayangannya saja.
Situs sosial media seperti Facebook dan Twitter memang mempromosikan kebutuhan budaya baru selfie sehingga banyak orang terdorong untuk meng-upload foto dirinya ke situs tersebut.
Dengan teknologi modern tersebut, kecanduan Selfie bisa berkembang semakin parah. Beranjak dari kekhawatiran itulah Bowman gencar melakukan edukasi tentang bahaya kecanduan selfie terhadap kesehatan mental.