Merokok Ganja Bisa Sebabkan Kematian

Jum'at, 28 Februari 2014 | 13:24 WIB
Merokok Ganja Bisa Sebabkan Kematian
Ilustrasi daun ganja. (sumber: Wikipedia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini banyak studi menemukan manfaat kesehatan dari ganja.

Namun penelitian terkini menunjukkan bahwa merokok ganja bisa menyebabkan kematian. Hasil ini ditemukan oleh para peneliti di Jerman setelah menemukan dua orang yang meninggal setelah merokok ganja.

Sebelumnya, studi telah menemukan bahwa penggunaan ganja dicampur dengan obat lain dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan memicu kanker. Meski demikian para peneliti belum mengetahui bahwa ganja tanpa dicampur obat lain bisa menyebabkan kematian.

Namun kini peneliti dari University Hospital Dusseldorf di Jerman melakukan analisis terhadap dua orang yang meninggal setelah menggunakan ganja. Tim yang dipimpin oleh Dr Benno Hartung melakukan 15 percobaan pada dua korban. Mereka melakukan percobaan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kematian mereka.

Alhasil mereka menemukan bahwa kematian dua orang adalah murni karena penggunaan ganja. Mereka meninggal setelah denyut jantung menjadi tidak teratur, terlalu cepat atau terlalu lambat.

Seperti dilansir Daily Mail, para peneliti percaya bahwa perubahan dalam denyut jantung yang dialami oleh dua orang tersebut akibat dari efek ganja.

Pasalnya peneliti menemukan bahwa dua orang meninggal beberapa jam setelah merokok ganja dan tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Meskipun peneliti kini percaya bahwa ganja ternyata bisa mematikan, tetapi mereka masih belum tahu persis apa substansi dalam ganja yang memicu perubahan denyut jantung.

David Raynes, seorang ahli dari Inggris menjelaskan bahwa kematian akibat ganja memang cukup langka. Namun untuk orang yang sering menggunakan ganja akan berisiko mengalami kerusakan jangka panjang pada otak.

Pendapat para peneliti ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ganja berhubungan dengan depresi dan skizofrenia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI