Demo Tuntut PM Bangladesh Mundur Berlangsung Ricuh, 73 Orang Tewas

Senin, 05 Agustus 2024 | 07:05 WIB
  • Sebuah toko pakaian dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Abu SUFIAN JEWEL / AFP]
    Sebuah toko pakaian dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Abu SUFIAN JEWEL / AFP]
  • Para pengunjuk rasa memblokir persimpangan Shahbagh selama unjuk rasa di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Munir UZ ZAMAN / AFP]
    Para pengunjuk rasa memblokir persimpangan Shahbagh selama unjuk rasa di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Munir UZ ZAMAN / AFP]
  • Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera nasional saat mereka berdiri di atas Patung Peringatan Anti Terorisme Raju selama protes di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Munir UZ ZAMAN / AFP]
    Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera nasional saat mereka berdiri di atas Patung Peringatan Anti Terorisme Raju selama protes di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Munir UZ ZAMAN / AFP]
  • Polisi Bangladesh mencoba membubarkan Mahasiswa Antidiskriminasi selama bentrokan dengan polisi di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Munir UZ ZAMAN / AFP]
    Polisi Bangladesh mencoba membubarkan Mahasiswa Antidiskriminasi selama bentrokan dengan polisi di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Munir UZ ZAMAN / AFP]
  • Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa mahasiswa di Bogura, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [AFP]
    Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa mahasiswa di Bogura, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [AFP]
  • Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa mahasiswa di Bogura, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [AFP]
    Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa mahasiswa di Bogura, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [AFP]
  • Petugas berusahan memadamkan api di sebuah toko pakaian yang dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Abu SUFIAN JEWEL / AFP]
    Petugas berusahan memadamkan api di sebuah toko pakaian yang dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Abu SUFIAN JEWEL / AFP]
  • Para demonstran membawa jenazah seorang mahasiswa saat berunjuk rasa di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Mahmud Zaman Ovi / AFP]
    Para demonstran membawa jenazah seorang mahasiswa saat berunjuk rasa di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Mahmud Zaman Ovi / AFP]
  • Sebuah toko pakaian dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Abu SUFIAN JEWEL / AFP]
  • Para pengunjuk rasa memblokir persimpangan Shahbagh selama unjuk rasa di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Munir UZ ZAMAN / AFP]
  • Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera nasional saat mereka berdiri di atas Patung Peringatan Anti Terorisme Raju selama protes di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Munir UZ ZAMAN / AFP]
  • Polisi Bangladesh mencoba membubarkan Mahasiswa Antidiskriminasi selama bentrokan dengan polisi di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Munir UZ ZAMAN / AFP]
  • Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa mahasiswa di Bogura, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [AFP]
  • Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa mahasiswa di Bogura, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [AFP]
  • Petugas berusahan memadamkan api di sebuah toko pakaian yang dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Abu SUFIAN JEWEL / AFP]
  • Para demonstran membawa jenazah seorang mahasiswa saat berunjuk rasa di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). [Mahmud Zaman Ovi / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah toko pakaian dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal di Dhaka, Bangladesh, Minggu (4/8/2024). Sebanyak 73 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di Dhaka dan kota-kota lainnya di Bangladesh saat aksi unjuk rasa menuntut Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina mundur.

Dilansir AFP, bentrokan awalnya terjadi antara pengunjuk rasa Bangladesh yang menuntut Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan pendukung pro-pemerintah. Bentrokan pun meluas hingga terjadi kekacauan dimana-mana.

Pemerintah Bangladesh memberlakukan jam malam di Dhaka dan kota-kota lain di seluruh negeri hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hari Senin, Selasa, dan Rabu pekan depan juga dinyatakan sebagai hari libur nasional untuk meredakan kekacauan yang terjadi.

Seperti diketahui, sejak awal Juli, rangkaian aksi protes mahasiswa telah menyebabkan kerusuhan besar-besaran, pertumpahan darah, dan kekacauan di seantero Bangladesh.

Baca Juga: Ratusan Masjid di Inggris Diperkuat Keamanan, Antisipasi Serangan Sayap Kanan Pasca Tragedi Southport

Pengunjuk rasa menuntut penghentian sistem kuota, yang mengalokasikan 30 persen posisi pemerintah untuk anggota keluarga veteran perang 1971. Mereka mengeklaim adanya diskriminasi dan favoritisme terhadap pendukung Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan. [AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI