Suara.com - Sari beserta teman-temannya bertransaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) saat membeli kurma di Pasar Tradisional Ampel, Surabaya pada Sabtu (24/6/2023).
Pasca pencabutan status pandemi Virus Corona (COVID-19) pada 21 Juni 2023 lalu, transaksi menggunakan QRIS di Jawa Timur terus meningkat.
Berdasarkan data yang dibagikan Bank Indonesia, hingga Juni 2023, jumlah pengguna QRIS di Jatim mencapai 5,21 juta atau meningkat 82 persen secara tahunan (yoy) jika dibandingkan Juni 2022. Sementara, total transaksi QRIS mencapai Rp1,77 Triliun naik 23,3 persen dibandingkan tahun lalu.
QRIS mendorong percepatan perbaikan ekonomi nasonal termasuk Jatim, pasca Pandemi COVID-19. Dipupuk dengan kepercayaan nasabah terhadap perbankan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), transaksi pakai QRIS menjadi metode pembayaran yang sangat populer di wilayah Jatim, salah satunya Kota Surabaya.
Baca Juga: Kado HUT ke-78 RI, Bank Indonesia Rilis QRIS Fitur Transfer Sampai Setor Tunai
Masyarakat menemukan kemudahan dalam bertransaksi dengan menggunakan kode QR, yang dapat mereka gunakan untuk membayar di berbagai tempat mulai dari pasar tradisional hingga toko ritel.
Seperti Sari yang lupa tidak bawa uang tunai, ia tidak perlu panik karena cukup dengan scan kode QR dan transaksi selesai dengan cepat, mudah dan aman.