Penampakan Pesawat Jatuh di Nepal yang Tewaskan 68 Orang

Senin, 16 Januari 2023 | 14:44 WIB
  • Tim penyelamat bersiap untuk membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
    Tim penyelamat bersiap untuk membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat memeriksa puing-puing di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
    Tim penyelamat memeriksa puing-puing di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
    Tim penyelamat membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Seorang penyelamat (kiri) dan warga berdiri di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
    Seorang penyelamat (kiri) dan warga berdiri di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
    Tim penyelamat membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat memeriksa puing-puing di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
    Tim penyelamat memeriksa puing-puing di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat dan warga berkumpul di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023). [Krishna Mani BARAL / AFP]
    Tim penyelamat dan warga berkumpul di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023). [Krishna Mani BARAL / AFP]
  • Tim penyelamat bersiap untuk membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat memeriksa puing-puing di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Seorang penyelamat (kiri) dan warga berdiri di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat memeriksa puing-puing di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023). [PRAKASH MATHEMA/AFP]
  • Tim penyelamat dan warga berkumpul di lokasi kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023). [Krishna Mani BARAL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim penyelamat bersiap untuk membawa jenazah korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, Senin (16/1/2023). 68 orang tewas saat pesawat Yeti Airlines jatuh di Pokhara, Nepal, pada Minggu (15/1/2023).

Pesawat jenis ATR 72-500 bermesin ganda itu sedang melakukan penerbangan domestik dari Kathmandu ke Pokhara dan mengangkut 72 orang.

Selain mengangkut penumpang lokal, pesawat tersebut juga mengangkut lima orang India, empat orang Rusia, satu orang Irlandia, dua orang Korea Selatan, satu orang Australia, satu orang Perancis, dan satu orang Argentina. Di antara para penumpang terdapat tiga bayi dan tiga anak.

Dilansir dari AFP, tragedi ini merupakan kecelakaan udara terburuk dalam 30 tahun terakhir di Nepal. Database dari Jaringan Keselamatan Penerbangan menunjukkan, tragedi pesawat jatuh di Nepal kali ini adalah kecelakaan udara paling mematikan di Nepal sejak 1992.

Baca Juga: Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal, 68 Orang Meninggal Dunia

Saat pesawat Yeti Airlines jatuh, cuaca sedang cerah dan sejauh ini belum ada indikasi mengapa tragedi ini terjadi. Menteri Keuangan Nepal, Bishnu Paudel mengatakan kepada wartawan, Pemerintah Nepal membentuk sebuah panel untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu dan diperkirakan akan melaporkannya temuannya dalam waktu 45 hari. [PRAKASH MATHEMA/AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI