Suara.com - Pendukung mantan Presiden Peru Pedro Castillo bentrok dengan polisi untuk mencapai Prefektur Lima tempat Castillo ditahan, di Lima, Peru, Rabu (7/12/2022). Kerusuhan pecah di dekat Ibukota Lima usai Presiden Peru Pedro Castillo dilengeserkan oleh parlemen dan ditangkap atas dugaan pemberontakan.
Para pendukung Presiden Castillo yang tidak terima kemudian mengadakan unjuk rasa besar-besaran. Bentrokan dengan polisi pun pecah setelah massa mencoba merangsek masuk ke Ibukota Lima menuju tempat Pedro Castillo ditahan.
Seperti dilansir AFP, Castillo dicopot dari jabatannya sebagai presiden dalam sidang pemakzulan yang digelar pada Rabu (7/12/2022) waktu setempat, beberapa jam setelah ia mencoba upaya terakhir untuk tetap berkuasa dengan mencoba membubarkan Kongres melalui dekrit.
Mengabaikan upaya Castillo untuk menutup badan legislatif melalui dekrit, anggota parlemen melanjutkan sidang pemakzulan yang direncanakan sebelumnya. Dalam sidang tersebut, 101 suara mendukung pencopotannya, enam menentang dan 10 abstain. Pedro Castillo pun resmi dilengserkan dan bahkan langsung ditangkap atas tuduhan pemberontakan.
Kementerian publik mengatakan bahwa Castillo telah ditahan dan dituduh melakukan kejahatan "pemberontakan" karena melanggar tatanan konstitusional. [ERNESTO BENAVIDES / AFP] [Suara.com/Alfian Winanto]