Diterjang Wabah Flu Burung, 14.000 Burung Laut Ditemukan Mati di Peru

Oke Atmaja Suara.Com
Minggu, 04 Desember 2022 | 11:00 WIB
  • Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
    Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
  • Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Carlos MANDUJANO / AFP]
    Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Carlos MANDUJANO / AFP]
  • Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Carlos MANDUJANO / AFP]
    Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Carlos MANDUJANO / AFP]
  • Seekor Kormoran yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
    Seekor Kormoran yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
  • Seekor burung laut yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
    Seekor burung laut yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
  • Anjing melewati burung pelikan yang diduga sakit flu burung H5N1 di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
    Anjing melewati burung pelikan yang diduga sakit flu burung H5N1 di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
  • Sekelompok burung pelikan dan burung laut lainnya terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
    Sekelompok burung pelikan dan burung laut lainnya terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
  • Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
  • Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Carlos MANDUJANO / AFP]
  • Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Carlos MANDUJANO / AFP]
  • Seekor Kormoran yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
  • Seekor burung laut yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
  • Anjing melewati burung pelikan yang diduga sakit flu burung H5N1 di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
  • Sekelompok burung pelikan dan burung laut lainnya terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). [Ernesto BENAVIDES / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seekor pelikan yang diduga mati akibat flu burung H5N1 terlihat di sebuah pantai di Lima, Peru, Kamis (1/12/2022). Sebanyak 14 ribu burung burung laut diduga mati akibat virus flu burung di beberapa wilayah Peru dalam beberapa pekan terakhir.

Kebanyakan burung laut yang mati adalah burung Pelikan dengan rincian burung yang tewas termasuk 10.257 ekor pelikan, 2.919 ekor spesies burung laut dan 614 ekor burung laut berkaki biru (Sula nebouxii). Bangkai-bangkai burung tersebut banyak ditemukan terutama di Pantai Santa Maria di Ibukota Peru, Lima.

Matinya belasan ribu burung ini membuat pemerintah Peru mengeluarkan peringatan kesehatan selama 180 hari. Peru sendiri baru-baru ini juga melaporkan beberapa kasus flu burung pertama kali pada awal November.

Wabah flu burung tidak hanya terjadi di Peru. Namun gelombang wabah itu juga terjadi di Eropa dan Amerika Utara, dengan burung laut yang terkena dampak paling parah.[Ernesto BENAVIDES / Carlos MANDUJANO / AFP] [Suara.com/Alfian Winanto]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI