Intip Busana Bertema Tragedi Kanjuruhan, Dibuat Pakai Spanduk Protes Aremania

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 15 November 2022 | 14:46 WIB
  • Desainer Mutiara Syarifuddin menata busana hasil rancangannya bertema Tragedi Kanjuruhan dengan judul "Disaster ", di Malang, Jawa Timur, Selasa (15/11/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom]
    Desainer Mutiara Syarifuddin menata busana hasil rancangannya bertema Tragedi Kanjuruhan dengan judul "Disaster ", di Malang, Jawa Timur, Selasa (15/11/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom]
  • Desainer Mutiara Syarifuddin menata busana hasil rancangannya bertema Tragedi Kanjuruhan dengan judul "Disaster ", di Malang, Jawa Timur, Selasa (15/11/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom].
    Desainer Mutiara Syarifuddin menata busana hasil rancangannya bertema Tragedi Kanjuruhan dengan judul "Disaster ", di Malang, Jawa Timur, Selasa (15/11/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom].
  • Saat suporter Arema FC atau Aremania membawa foto korban tragedi Kanjuruhan saat berunjuk rasa memperingati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan di Jalan Basuki Rahmat, Malang, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022). [ANTARA FOTO/H. Prabowo/abs/tom].
    Saat suporter Arema FC atau Aremania membawa foto korban tragedi Kanjuruhan saat berunjuk rasa memperingati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan di Jalan Basuki Rahmat, Malang, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022). [ANTARA FOTO/H. Prabowo/abs/tom].
  • Aparat keamanan menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022), atau usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya.  (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.)
    Aparat keamanan menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022), atau usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.)
  • Asap gas air mata yang ditembakan polisi ke dalam tribun Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022), atau usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya. [IST]
    Asap gas air mata yang ditembakan polisi ke dalam tribun Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022), atau usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya. [IST]
  • Desainer Mutiara Syarifuddin menata busana hasil rancangannya bertema Tragedi Kanjuruhan dengan judul "Disaster ", di Malang, Jawa Timur, Selasa (15/11/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom]
  • Desainer Mutiara Syarifuddin menata busana hasil rancangannya bertema Tragedi Kanjuruhan dengan judul "Disaster ", di Malang, Jawa Timur, Selasa (15/11/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom].
  • Saat suporter Arema FC atau Aremania membawa foto korban tragedi Kanjuruhan saat berunjuk rasa memperingati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan di Jalan Basuki Rahmat, Malang, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022). [ANTARA FOTO/H. Prabowo/abs/tom].
  • Aparat keamanan menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022), atau usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya.  (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.)
  • Asap gas air mata yang ditembakan polisi ke dalam tribun Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022), atau usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya. [IST]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Desainer Mutiara Syarifuddin merancang busana bertema Tragedi Kanjuruhan dengan judul "Disaster ". Dia tampak menata busanannya di Malang, Jawa Timur, Selasa (15/11/2022).

Busana tersebut menempati posisi terbaik kedua dalam kontes "Fashion Styling Upcycling Competition".

Mutiara menuturkan busana tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dari spanduk protes yang dilakukan Aremanaia saat minta pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang dipadukan dengan sejumlah pakaian bekas.

Diketahui, tragedi Kanjuruhan memakan 135 korban jiwa. Peristiwa itu terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga: PDIP Bela Puan yang Dikritik usai ke Itaewon Bukan Kanjuruhan: Ke sana Itu Bukan untuk ke Itaewon

Awalnya sejumlah aremania yang tak terima timnya kalah masuk ke dalam stadion, namun aparat keamanan yang berjaga kemudian menembakan gas air mata ke lapangan hingga mengarah ke stadion.

Penonton kemudian berdesakan keluar stadion, hingga akhirnya mereka tertindih hingga da salah satu pintu stadion yang disebut terkunci saat itu.[ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI