Meningkatkan Literasi di Perpustakaan "Baca Di Tebet"

Rabu, 25 Mei 2022 | 18:26 WIB
  • Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Koleksi buku yang tertata di salah satu rak perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Koleksi buku yang tertata di salah satu rak perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Koleksi buku yang tertata di salah satu rak perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Pengunjung memilih buku untuk dibaca di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengunjung membaca buku di perpustakaan "Baca Di Tebet", Jakarta, Rabu (25/5/2022). Perpustakaan yang didirikan oleh Wien Muldian bersama Penulis sekaligus Pengacara Kanti W. Janis serta resmi dibuka untuk umum pada 20 Februari 2022 lalu atau bertepatan dengan Hari Keadilan Sosial Sedunia itu menjadi tempat alternatif bagi yang membutuhkan tempat membaca dengan ruang dan suasana yang nyaman.

Jika ditotal, seluruh buku yang tersedia di perpustakaan "Baca Di Tebet" berjumlah sekitar 25.000. Sebagian besar, buku-buku itu merupakan koleksi pribadi dari sang pendiri, Wien Muldian. Sebagian lagi berasal dari koleksi pribadi Kanti dan sebagian lagi sumbangan dari kawan-kawan.

Perpustakaan ini menerapkan biaya keanggotaan mulai dari harian, bulanan, hingga tahunan agar seluruh pihak turut berkontribusi untuk keberlanjutan dan merawat tempat ini tidak menggantungkan diri pada donasi. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI