Suara.com - Suasana pada bagian luar Masjid Jami Maulana Hasanuddin, Cikoko, Pancoran, Jakarta, Minggu (3/4/2022). Masjid tersebut didirikan oleh H. Mursan bin Thaiffin atau Kyai Kucang pada tahun 1928, dan baru dinyatakan selesai tahun 1933. Pembangunan masjid ini sempat mendapat tentangan dari ulama lain karena merasa sudah ada Masjid Al Atiq di Kampung Melayu. Mereka merasa belum perlu mendirikan masjid baru. Namun jarak yang jauh antara kampung Cikoko dengan Masjid Al Atiq membuat Kyai Kucang dan lainnya bersikeras mendirikan masjid baru.
Di awal pembangunannya, nama masjid ini adalah At Taqwa. Setelah pemugaran di tahun 1967 atas swadaya masyarakat dan sedikit bantuan dari Departemen Agama, pemerintah daerah meminta untuk mengganti nama masjid menjadi Masjid Jami Sultan Hasanuddin, mengambil nama sultan pertama Banten.
Masjid Maulana Hasanudin pada zamannya merupakan salah satu masjid yang cukup penting. Konon, banyak jemaah haji di zaman Hindia Belanda menyempatkan diri untuk singgah ke masjid ini seusai pulang dari tanah suci dengan kapal laut. Presiden RI pertama Ir. H. Soekarno pernah menyambangi masjid ini untuk melaksanakan sholat berjama’ah. [Suara.com/Angga Budhiyanto]