Kebun Binatang di Peru Umumkan Kelahiran 4 Ekor Anak Buaya Amerika Yang Terancam Punah

Oke Atmaja Suara.Com
Senin, 14 Maret 2022 | 11:00 WIB
  • Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
    Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
    Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Jose Flores, Kepala Area Reptil Kebun Binatang Huachipa menangani anak buaya Amerika berusia 45 hari di Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
    Jose Flores, Kepala Area Reptil Kebun Binatang Huachipa menangani anak buaya Amerika berusia 45 hari di Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
    Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • SSeekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas ditimbang dalam wadah plastik di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
    SSeekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas ditimbang dalam wadah plastik di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
    Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Gambar dari udara kolam buaya Amerika di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Carlos REYES / AFP]
    Gambar dari udara kolam buaya Amerika di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Carlos REYES / AFP]
  • Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Jose Flores, Kepala Area Reptil Kebun Binatang Huachipa menangani anak buaya Amerika berusia 45 hari di Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • SSeekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas ditimbang dalam wadah plastik di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Seekor buaya Amerika berusia 45 hari yang baru menetas diukur selama kontrol berkala di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Cris BOURONCLE / AFP]
  • Gambar dari udara kolam buaya Amerika di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). [Carlos REYES / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seekor anak buaya Amerika berusia 45 hari mengapung di air yang tenang di Kebun Binatang Huachipa, Peru, Kamis (10/3/2022). Kebun binatang Huachipa mengumumkan kelahiran empat spesies buaya Amerika yang terancam punah melalui inkubasi buatan.

Empat anak buaya Amerika itu lahir pada pertengahan Januari lalu setelah melalui 78 hari masa inkubasi dari telur sepasang buaya dewasa yang hidup di Kebun Binatang Huachipa.

"Kami sekarang telah menunjukkan anak-anak buaya yang baru lahir 45 hari yang lalu di kebun binatang ini," ujar Jose Flores, kepala area reptil kebun binatang, dikutip AFP.

Spesies buaya ini terancam punah akibat rusaknya habitat alami mereka. Di Peru spesies ini dikenal sebagai "Tumbes" karena habitat aslinya adalah hutan bakau Tumbes, di perbatasan Ekuador. [AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI