Rumah Sakit di Kanada Gunakan Drone untuk Membawa Paru-paru Transplantasi

Oke Atmaja Suara.Com
Minggu, 24 Oktober 2021 | 12:00 WIB
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan seorang teknisi memeriksa drone 'Unither Bioelectronique' untuk penerbangan mengirimkan sepasang paru-paru transplantasi medis di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
    Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan seorang teknisi memeriksa drone 'Unither Bioelectronique' untuk penerbangan mengirimkan sepasang paru-paru transplantasi medis di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan seorang teknisi memeriksa drone 'Unither Bioelectronique' untuk penerbangan mengirimkan sepasang paru-paru transplantasi medis di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
    Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan seorang teknisi memeriksa drone 'Unither Bioelectronique' untuk penerbangan mengirimkan sepasang paru-paru transplantasi medis di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan sepasang paru-paru pertama di dunia yang dikirim untuk transplantasi oleh drone 'Unither Bioelectronique' di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
    Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan sepasang paru-paru pertama di dunia yang dikirim untuk transplantasi oleh drone 'Unither Bioelectronique' di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone 'Unither Bioelectronique' terbang di atas kawasan perkotaan dengan kepadatan tinggi di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
    Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone 'Unither Bioelectronique' terbang di atas kawasan perkotaan dengan kepadatan tinggi di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone Unither Bioelectronique mengangkut sepasang paru-paru donor, jauh di atas lalu lintas Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
    Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone Unither Bioelectronique mengangkut sepasang paru-paru donor, jauh di atas lalu lintas Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang  diambil pada September 2021 menunjukkan drone 'Unither Bioelectronique' setelah melakukan pengiriman sepasang paru-paru di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
    Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone 'Unither Bioelectronique' setelah melakukan pengiriman sepasang paru-paru di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone 'Unither Bioelectronique' mendarat di Rumah Sakit Umum Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
    Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone 'Unither Bioelectronique' mendarat di Rumah Sakit Umum Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan seorang teknisi memeriksa drone 'Unither Bioelectronique' untuk penerbangan mengirimkan sepasang paru-paru transplantasi medis di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan seorang teknisi memeriksa drone 'Unither Bioelectronique' untuk penerbangan mengirimkan sepasang paru-paru transplantasi medis di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan sepasang paru-paru pertama di dunia yang dikirim untuk transplantasi oleh drone 'Unither Bioelectronique' di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone 'Unither Bioelectronique' terbang di atas kawasan perkotaan dengan kepadatan tinggi di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone Unither Bioelectronique mengangkut sepasang paru-paru donor, jauh di atas lalu lintas Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang  diambil pada September 2021 menunjukkan drone 'Unither Bioelectronique' setelah melakukan pengiriman sepasang paru-paru di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
  • Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan drone 'Unither Bioelectronique' mendarat di Rumah Sakit Umum Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Foto selebaran yang diambil pada September 2021 menunjukkan seorang teknisi memeriksa drone 'Unither Bioelectronique' untuk penerbangan mengirimkan sepasang paru-paru transplantasi medis di Toronto, Kanada, dirilis pada (21/10/2021). Sejarah baru tercipta, sebuah pesawat tanpa awak atau drone berhasil mengirimkan sepasang paru-paru untuk transplantasi medis setelah menempuh jarak 1,5 km di Toronto, Kanada. Penerima paru-paru tersebut adalah Alain Hodak (63) tahun, seorang insinyur dan sekarang menjadi penggemar drone.

Momen penting itu, yakni perjalanan enam menit drone yang tidak hanya menjadi sebuah sejarah, tetapi juga memberi harapan manusia untuk masa depan. [JASON VAN BRUGGEN / UNITHER BIOELECTRONIQUE / AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI