Memanfaatkan Ganja Obat untuk Penderita Autisme di Brasil

Oke Atmaja Suara.Com
Jum'at, 24 September 2021 | 14:15 WIB
  • Gabriel Guerra (tengah) digendong oleh ibunya, Vanessa Opitz, sementara ayahnya Ricardo Guerra memberinya ganja obat di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
    Gabriel Guerra (tengah) digendong oleh ibunya, Vanessa Opitz, sementara ayahnya Ricardo Guerra memberinya ganja obat di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Gabriel Guerra (kanan) bersama ayahnya, Ricardo Guerra berpose di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
    Gabriel Guerra (kanan) bersama ayahnya, Ricardo Guerra berpose di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Gabriel Guerra (kanan) bersama ayahnya, Ricardo Guerra berpose di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
    Gabriel Guerra (kanan) bersama ayahnya, Ricardo Guerra berpose di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Ricardo Guerra, ayah dari Gabriel Guerra, memegang botol ganja obat di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
    Ricardo Guerra, ayah dari Gabriel Guerra, memegang botol ganja obat di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Gabriel Guerra (kiri), yang menderita autisme parah dan lumpuh otak (cerebral palsy), berfoto bersama ayahnya Ricardo Guerra di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
    Gabriel Guerra (kiri), yang menderita autisme parah dan lumpuh otak (cerebral palsy), berfoto bersama ayahnya Ricardo Guerra di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Gabriel Guerra, yang menderita autisme parah dan lumpuh otak (cerebral palsy), berpose di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
    Gabriel Guerra, yang menderita autisme parah dan lumpuh otak (cerebral palsy), berpose di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Gabriel Guerra (tengah) digendong oleh ibunya, Vanessa Opitz, sementara ayahnya Ricardo Guerra memberinya ganja obat di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Gabriel Guerra (kanan) bersama ayahnya, Ricardo Guerra berpose di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Gabriel Guerra (kanan) bersama ayahnya, Ricardo Guerra berpose di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Ricardo Guerra, ayah dari Gabriel Guerra, memegang botol ganja obat di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Gabriel Guerra (kiri), yang menderita autisme parah dan lumpuh otak (cerebral palsy), berfoto bersama ayahnya Ricardo Guerra di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
  • Gabriel Guerra, yang menderita autisme parah dan lumpuh otak (cerebral palsy), berpose di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). [Carl de Souza / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gabriel Guerra (tengah) digendong oleh ibunya, Vanessa Opitz, sementara ayahnya Ricardo Guerra memberinya ganja obat di Rio de Janeiro, Brasil, pada (20/9/2021). Ricardo memberikan ganja obat kepada putranya, Gabriel Guerra dalam bentuk tetesan untuk membantu autisme dan lumpuh otak (cerebral palsy) parahnya. Gabriel didiagnosa pada usia dini bahwa dia tidak akan pernah bisa bergerak, tetapi obatnya telah menghentikan kejangnya dan membuatnya bisa berjalan. [Carl de Souza / AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI