Polisi Tangkap Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise

Oke Atmaja Suara.Com
Jum'at, 09 Juli 2021 | 15:10 WIB
  • Polisi terlibat baku tembak dengan orang-orang bersenjata di sebelah kantor polisi Petionville, Port-au-Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
    Polisi terlibat baku tembak dengan orang-orang bersenjata di sebelah kantor polisi Petionville, Port-au-Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Dua pria, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, diangkut menuju kantor Polisi Petionville dengan mobil polisi di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
    Dua pria, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, diangkut menuju kantor Polisi Petionville dengan mobil polisi di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Orang-orang bersorak ketika mobil polisi melewati kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, ditahan di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
    Orang-orang bersorak ketika mobil polisi melewati kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, ditahan di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Kerumunan turun ke jalan dekat kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, ditahan di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
    Kerumunan turun ke jalan dekat kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, ditahan di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Kerumunan mengelilingi sebuah mobil polisi yang mengangkut dua pria bersenjata yang ditangkap di, Jalousie, Petionville, Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
    Kerumunan mengelilingi sebuah mobil polisi yang mengangkut dua pria bersenjata yang ditangkap di, Jalousie, Petionville, Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • 
Orang-orang membakar ban saat kerumunan mengelilingi kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moïse di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
    Orang-orang membakar ban saat kerumunan mengelilingi kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moïse di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Kerumunan mengelilingi kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, ditahan di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
    Kerumunan mengelilingi kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, ditahan di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Dua pria, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, diangkut menuju kantor Polisi Petionville dengan mobil polisi di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
    Dua pria, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, diangkut menuju kantor Polisi Petionville dengan mobil polisi di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Polisi terlibat baku tembak dengan orang-orang bersenjata di sebelah kantor polisi Petionville, Port-au-Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Dua pria, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, diangkut menuju kantor Polisi Petionville dengan mobil polisi di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Orang-orang bersorak ketika mobil polisi melewati kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, ditahan di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Kerumunan turun ke jalan dekat kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, ditahan di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Kerumunan mengelilingi sebuah mobil polisi yang mengangkut dua pria bersenjata yang ditangkap di, Jalousie, Petionville, Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • 
Orang-orang membakar ban saat kerumunan mengelilingi kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moïse di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Kerumunan mengelilingi kantor Polisi Petionville di mana orang-orang bersenjata, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, ditahan di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
  • Dua pria, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, diangkut menuju kantor Polisi Petionville dengan mobil polisi di Port au Prince, Haiti, pada (8/7/2021). [Valerie Baeriswyl / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi terlibat baku tembak dengan orang-orang bersenjata di sebelah kantor polisi Petionville, Port-au-Prince, Haiti, pada (8/7/2021). Polisi Haiti membunuh empat tersangka pembunuhan Presiden Jovenel Moise dan menangkap enam orang lagi termasuk dua warga Amerika-Haiti. Pihak berwenang masih mencari dalang di balik pembunuhan yang mengejutkan itu.

Kepala Kepolisian Haiti, Leon Charles, mengatakan sampai saat ini mereka mencurigai ada 28 orang yang terkait pembunuhan Moise. Dari 28 terduga pelaku, 17 orangberhasil ditangkap dan saat ini ada delapan orang terduga pelaku yang masih buron. Para pelaku diduga merupakan tentara bayaran asing profesional yang menyamar untuk bisa masuk ke Haiti dan menghabisi Presiden Jovenel Moise. [Valerie Baeriswyl / AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI