Mengunjungi Masjid Tertua di Maluku

Oke Atmaja Suara.Com
Senin, 21 Juni 2021 | 08:15 WIB
  • Sejumlah warga berada di Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]
    Sejumlah warga berada di Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]
  • Sejumlah wisatawan lokal mengunjungi Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]
    Sejumlah wisatawan lokal mengunjungi Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]
  • Sejumlah wisatawan lokal mengunjungi Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]
    Sejumlah wisatawan lokal mengunjungi Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]
  • Sejumlah warga berada di Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]
  • Sejumlah wisatawan lokal mengunjungi Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]
  • Sejumlah wisatawan lokal mengunjungi Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah warga berada di Masjid Wapauwe di Negeri (Desa) Kaitetu Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (20/6/2021). Masjid Wapauwe merupakan masjid tertua di Maluku, dibangun pada 1414 di daerah Wamane dan menurut legenda warga setempat masjid itu berpindah sendiri ke lokasi sekarang pada 1664, dan kini menjadi objek wisata religi karena arsitektur uniknya yang dibangun tanpa paku dan nilai historisnya tentang penyebaran Islam di Maluku. [ANTARA FOTO/FB Anggoro]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI