Ngeri! Sawah di Indramayu Keluarkan Semburan Api

Oke Atmaja Suara.Com
Minggu, 04 April 2021 | 09:40 WIB
  • Petugas memeriksa areal sekitar sawah yang mengeluarkan semburan api dari gas liar di Desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
    Petugas memeriksa areal sekitar sawah yang mengeluarkan semburan api dari gas liar di Desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
  • Petugas memeriksa areal sekitar sawah yang mengeluarkan semburan api dari gas liar di Desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
    Petugas memeriksa areal sekitar sawah yang mengeluarkan semburan api dari gas liar di Desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
  • Sejumlah warga mengambil gambar kobaran api dari gas liar di desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
    Sejumlah warga mengambil gambar kobaran api dari gas liar di desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
  • Petugas memeriksa areal sekitar sawah yang mengeluarkan semburan api dari gas liar di Desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
  • Petugas memeriksa areal sekitar sawah yang mengeluarkan semburan api dari gas liar di Desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
  • Sejumlah warga mengambil gambar kobaran api dari gas liar di desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas memeriksa areal sekitar sawah yang mengeluarkan semburan api dari gas liar di Desa Sukaperna, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021). Semburan gas liar yang terbakar itu terjadi sejak lima hari lalu dan diduga bersumber dari sumur peninggalan zaman Belanda yang sudah tidak digunakan. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI