Potret Pendidikan Desa Terpencil di Kerinci

Oke Atmaja Suara.Com
Senin, 04 Januari 2021 | 17:25 WIB
  • Seorang guru memberikan materi luar kelas kepada beberapa muridnya di SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
    Seorang guru memberikan materi luar kelas kepada beberapa muridnya di SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
  • Seorang murid mengintip adik kelasnya yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
    Seorang murid mengintip adik kelasnya yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
  • Sejumlah murid melompati pagar usai mengikuti kegiatan belajar mengajar di halaman SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
    Sejumlah murid melompati pagar usai mengikuti kegiatan belajar mengajar di halaman SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
  • Seorang guru memberikan materi luar kelas kepada beberapa muridnya di SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
  • Seorang murid mengintip adik kelasnya yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
  • Sejumlah murid melompati pagar usai mengikuti kegiatan belajar mengajar di halaman SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang guru memberikan materi luar kelas kepada beberapa muridnya di SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). Sekolah yang menampung 26 murid tingkat dasar yang berada di desa terpencil berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kerinci tersebut merupakan sekolah satu-satunya di desa itu sehingga para lulusannya harus keluar dari desa bila ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI