Mengunjungi Desa Pembuat Perahu Tradisional di Kalimantan Selatan

Oke Atmaja Suara.Com
Senin, 10 Agustus 2020 | 14:30 WIB
  • Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]
    Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]
  • Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]
    Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]
  • Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]
    Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]
  • Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]
  • Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]
  • Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekerja menyelesaikan pembuatan jukung (perahu) tradisional di Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020). Desa Pulau Sewangi merupakan sentra pembuat jukung tradisional yang ada sejak puluhan tahun silam, satu jukung tersebut dijual seharga Rp3 juta hingga Rp35 juta tergantung ukuran, bahan dan lebarnya. [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI